Tak Berkategori

Tiket Mahal, Penumpang di Pelabuhan Trisakti Naik 15 Persen  

apahabar.com, BANJARMASIN – Gelombang mudik mulai terasa di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Manajemen pelabuhan utama di Kota…

Featured-Image
Sejumlah pemudik mulai memadati terminal keberangkatan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Senin (13/5). Foto-apahabar.com/M Robby

bakabar.com, BANJARMASIN – Gelombang mudik mulai terasa di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Manajemen pelabuhan utama di Kota Seribu Sungai memprediksi peningkatan penumpang mencapai 10-15 persen.

“Saat ini sudah mulai terjadi peningkatan penumpang rata-rata sampai saat ini mencapai 10-15 persen,” ucap General Manager Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Jasri, Senin (13/5) siang.

Sebelum Ramadan, kata dia, satu kapal hanya mengangkut penumpang sebanyak 25-50 orang. Kini bisa 200-250 orang penumpang. Jasri memperkirakan peningkatan terus terjadi sampai H-2 lebaran.

“Arus mudik benar-benar kita siapkan pada H-15 lebaran dan arus balik pada H+15 lebaran,” tegasnya.

Mengantisipasi peningkatan penumpang, pihak pelabuhan menambah fasilitas pemasangan tenda dan perbaikan toilet pelabuhan.

Untuk penambahan jumlah armada, pihaknya mesti merundingkan terlebih dahulu bersama stakeholder terkait, pada 16 Mei mendatang. Seperti Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Kelas 1 Banjarmasin, dan operator kapal.

“Saat ini masih normal terdapat 7 buah kapal yang melayani penumpang. Bahkan, setiap hari terdapat 1-2 kapal yang berlayar,” cetus dia.

Lonjakan penumpang diakuinya telah terjadi sejak 5 April lalu. Semua dikarenakan adanya kenaikan tarif moda transportasi udara, oleh pemerintah 1 April 2019 lalu. Masyarakat memilih transportasi laut.

Puluhan pemudik mulai memadati Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Senin (13/5) siang.

Berdasarkan pantauan bakabar.com, para penumpang itu umumnya hendak menuju Surabaya. Mereka datang sejak pagi. Bahkan ada yang dari malam hari di terminal keberangkatan.

Bejo (60), penumpang asal Batulicin, Tanah Bumbu, misalnya, rela menunggu sejak pagi untuk dapat pulang ke Semarang.

"Karena menggunakan kapal laut dengan rute Surabaya, sampai di sana kita akan naik transportasi darat dulu selama satu hari menuju Semarang," ucapnya kepada media ini.

Bejo terpaksa berangkat dari Pelabuhan Trisakti lantaran ketinggalan kapal di Pelabuhan Batulicin. Di Trisakti, ia harus merogoh kocek tiket Rp320 ribu/orang. "Ya kalau berdua menjadi Rp640 ribu," jelas Bejo didampingi Slamet Pamuji (24), sang anak.

Baca Juga: Kedua Pejabat Ini Siapkan Program 100 Hari Kerja, Apa Target Mereka?

Harga tersebut dinilai jauh lebih murah dibanding harga tiket pesawat yang mencapai Rp1,6 juta.

Bejo memilih naik kapal karena hanya sebentar berada di kampung halaman. Sepekan di Semarang, ia kembali ke Batulicin untuk bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit.

"Itu harga yang relatif murah dibandingkan penumpang lain yang bisa mencapai Rp600 ribu," cetus dia.

Purwanti (40), penumpang lain asal Batulicin lain, baru kali ini pulang ke kampung halaman di Blitar menggunakan kapal laut.

"Tahun sebelumnya mudik naik pesawat. Harga tiket sangat mahal mencapai Rp1,6 juta," tegasnya.

Dirinya memilih mudik lebih dini lantaran harga tiket lebih murah dibandingkan menjelang lebaran.

Dibanding naik pesawat, menggunakan kapal laut Purwanti bisa menghemat pengeluaran sampai 60 persen. Perkiraannya, biaya naik pesawat bisa merogoh kocek sebesar Rp5 juta sedangkan naik kapal hanya Rp1,5 juta untuk dua orang.

Baca Juga: Selama Ramadan, AKP Sjaiful Rutin Isi Kultum di Masjid dan Musala

Baca Juga:Bersuami Orang Kanada, Nisa Selalu Rindu Ramadan di Banjar

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner