Tak Berkategori

Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Melambat, Deputi Gubernur BI Ungkap Penyebabnya

apahabar.com, BANJARMASIN – Perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi berjalan melambat pada tahun ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov)…

Featured-Image
ILustrasi panen petani. Foto-Radar Lombok

bakabar.com, BANJARMASIN - Perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi berjalan melambat pada tahun ini.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel menilai pelambatan seiring dengan menurunnya harga batu bara di pasar dunia.

“Sebagaimana kita ketahui beberapa tahun ke belakang perekonomian Kalsel tumbuh melambat ketika harga batu bara turun,” ucap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Pemerintahan Siswansyah saat Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2018 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalsel, Jumat (3/5) pagi.

Begitu pula kondisi sebaliknya. Melihat perkembangan terakhir terdapat perbaikan harga batu bara. Sehingga berdampak positif kepada penguatan ekspor.

Ini juga sejalan dengan rilis Badan Pusat Statistik. Penguatan kinerja pertambangan batu bara menjadi penopang utama meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan IV 2018 yang tumbuh sebesar 5,78 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari triwulan III 2018 yang turun sebesar 5,14 persen yoy.

Awal 2019, sambung dia, harga batu bara terus bergerak turun. Harga batu bara acuan (HBA) Kementerian ESDM per April 2019 tercatat sebesar 93,12 US$ per ton.

Berada dalam tren menurun setelah mencapai harga tertinggi pada Juli 2018 yang tercatat sebesar 119,6 US$/ton.

Baca Juga:Di Depan Ratusan Pimpinan Ponpes Kalsel, Deputi Gubernur BI Bicara Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kondisi itu, tegas dia, turut memengaruhi pertumbuhan ekspor batu bara Kalsel yang tercatat tumbuh melambat pada awal 2019 dibandingkan 2018 silam.

Terkait ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng mengungkapkan, terdapat beberapa tantangan ekonomi Indonesia 2018 lalu.

Antara lain, perkembangan ekonomi global yang melambat. Bahkan China dan Amerika latin sekalipun ikut mengalami penurunan PDB.

“Kemudian, adanya kenaikan suku bunga dan ketidakpastian di pasar keuangan dunia,” ungkap dia.

Selain itu, sebut dia, terdapat pula tantangan di sektor eksternal melalui jalur perdagangan dan finansial.

Misalnya, di jalur perdagangan terdapat kinerja ekspor menurun pada triwulan III 2018 akibat pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dan bunga komoditas yang turun.

Baca Juga: Bergantung Tiga Sektor, Ekonomi Kalsel Rentan Kondisi Global

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner