bakabar.com, BANJARMASIN - Masjid Tuhfaturroghibin atau yang lebih dikenal dengan Masjid Kanas adalah sebuah Masjid yang berada di kelurahan Alalak Tengah, Kota Banjarmasin. Mengapa masjid tersebut dikenal dengan sebutan "Kanas"? berikut penjelasannya.
Dinamakan dengan Masjid Kanas bukanlah tanpa alasan, nama itu diambil karena kubahnya yang unik dan puncaknya yang berbentuk buah nanas (Kanas).
Seorang tokoh masyarakat di Alalak yang sekarang menjadi marbot di Masjid Kanas, Asmuni Ani menceritakan asal-usul penamaan Kanas kepada bakabar.com.
“Dulu puncaknya itu sama seperti masjid kebanyakan yaitu bulan dan bintang, tapi dikarenakan suatu hal (angin kencang), selalu patah walaupun sudah diperbaiki berkali-kali,” jelasnya.
Lantas, menurut Asmuni suatu ketika para orang tua di masa itu menggantinnya dengan tajau belanga sumbangan dari H. Jumain yang dipasang terbalik. Namun karena dinilai tidak artistik, alhasil disepakati untuk dibuat daun nanas yang terbuat dari seng tebal dan dipasang menyerupai daun nanas di sisi tajau belanga tersebut.
“Dari sana kemudian dinamai dengan Masjid Kanas,” ujarnya.
Dikatakannya, nama Kanas pun tidak terlepas dari jasa pendirinya yaitu Tuan Guru H Marwan. Beliau memiliki filosofi tersendiri terkait nama "kanas". "Kanas" adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa arab, yakni ‘kanasa’ yang artinya pembersih.
“Agar orang yang masuk ke Masjid ini hatinya bersih, sebersih seperti buah nanas menyapu karat-karat pada besi,” terangnya.
Sedangkan nama Tuhfaturroghibin, adalah nama yang diambil dari sebuah kitab karya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datuk Kelampayan). Penamaan Tuhfaturroghibin adalah usul dari Tuan Guru H Muhammad Jahri Simin di masa kepengurusan Guru H Abdul Malik Marwan (tahun 1980) atas musyawarah dan mufakat seluruh masyarakat.
Baca Juga: Mesjid Kanas Alalak (1), Dibangun oleh Buyut Datuk Kelampayan
Baca Juga: 5 Hal yang Dianjurkan ketika Berpuasa
Reporter: Ahc 07Editor: Muhammad Bulkini