bakabar.com, BANJARMASIN - Masjid Al Jihad dikelola dengan baik. Dalam sebulan, ada banyak kegiatan peribadatan yang digelar. Selain itu, pengurusnya juga melebarkan sayap dari sisi ekonomi dengan mendirikan "AL JIHAD MART'.
Diterangkan Pembina Masjid Al Jihad, Taufik Hidayat, kegiatan rutin di masjid itu beragam. Dari sisi peribadatan, pihaknya menggelar buka puasa sunah Senin dan Kamis, puasa 6 hari di bulan Syawal, dan puasa assyura.
"Di bulan puasa, Takmir Ramadan di Masjid Al Jihad cukup banyak. Tausiah digelar 102 kali, yakni jelang buka puasa, ba'da tarawih, ba'da shalat subuh, pagi dan sore," kata Taufik.
Baca Juga: Masjid Noor (2), Dindingnya Sempat Jebol Disebabkan Qari Tampan Ini
Selain itu, Pengurus Masjid Al Jihad juga mengumpulkan dan mendistribusikan zakat fitrah dan zakat maal. Zakat tersebut dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Kegiatan rutin di Masjid Al Jihad yang sangat menonjol, lanjut Taufik, adalah pengelolaan ibadah qurban.
"Rata-rata 80-85 ekor sapi tiap tahun. Daging qurban ini didistribusikan kepada yang berhak menerima, sebanyak 12 ribu kantong berisi daging dan tulang hewan qurban," ujarnya.
Waktu pelaksanaan mulai pagi sampai sore, lanjut taufik, dengan menggunakan teknologi canggih dikerjakan dengan tersistem sesuai efektifitas waktu tersedia.
"Panitia pelaksana ibadah qurban berjumlah 600 orang, berasal dari jamaah dan remaja masjid."
Selain mengelola qurban, Masjid Al Jihad juga melayani penyelenggaraan jenazah. Mulai dari memandikan, mengafani, menshalatkan sampai menguburkan.
Fasilitas ini meliputi mobil ambulans 2 buah, tempat pemandian 2 buah dan maqbarah 2 lokasi serta siap 24 jam selenggarakan jenazah.
Dari aspek ekonomi, di lingkungan Masjid Al Jihad terdapat 'AL JIHAD MART', melayani jemaah yang ingin berbelanja kebutuhan sembako dan makanan minuman ringan dalam kemasan.
"Tidak ketinggalan kegiatan Remaja Masjid Al Jihad, cukup aktif. Jelang Ramadhan adakan donor darah dan sunatan massal gratis 350 anak-anak. Rutin selenggarakan Pesantren Ramadan dan bakti sosial."
Kegiatan olahraga beladiri karate (INKAI) punya prestasi regional dan nasional.
Segi sosial masyarakat, tidak hanya rutinitas ibadah di masjid, namun pengurus Masjid Al Jihad peka terhadap lingkungan, antara lain menolak keberadaan tempat maksiat, seperti salon esek-esek dan diskotek dekat masjid, dengan melayangkan surat keberatan kepada Wali Kota Banjarmasin dan unsur muspida.
Fasilitas dan sarana yang dimiliki penunjang layanan diantaranya ruang shalat full AC, karpet tebal, eskalator/elevator ke lantai 2, sound system berkualitas, halaman parkir luas, toilet dan tempat wudhu banyak selalu bersih, penerangan, perpustakaan lengkap, klinik kesehatan 2 orang dokter 2 orang perawat dan tenaga farmasi yang melayani setiap pagi Ahad, malam Senin. Pagi Minggu digelar senam kesehatan Lien Tiekung,
"Masjid Al Jihad punya sarana syiar dakwah, yakni Radio Suara Al Jihad 105,1 MHz FM berdiri sejak 2012."
Pengurus Masjid Al Jihad bersama pengelola Radio Suara Al Jihad melebarkan sayap mendirikan radio baru Frek 88,3 MHz FM Radio Nur Amin di Alabio, Hulu Sungai Utara, sekitar 200 km dari Banjarmasin yang bekerjasama dengan Muhammadiyah Cabang Alabio.
"Media dakwah lain melalui media sosial seperti IG, Line, Streaming dan lain sebagainya," ungkap Taufik.
Taufik membeberkan biaya yang diperoleh dari infaq jemaah di Masjid Al Jihad.
"Hasil infaq yang beredar waktu shalat fardhu dihitung rata-rata Rp60-68 juta per minggu. Ditambah lagi donatur tetap seorang pengusaha sebesar Rp30 juta per bulan. Infaq Ramadhan 1439H tercatat Rp731 juta dari kotak infaq yang diedarkan. Total penerimaan sumbangan pertahun sekitar Rp5 milyar," ungkapnya.
Baca Juga: Ulama ini Dianugerahi Keistimewaan Layaknya Mukjizat Nabi Sulaiman AS
Reporter: AHC 10
Editor: Muhammad Bulkini