bakabar.com, BANJARBARU – Terlihat berbeda dari tempat pemakaman lainnya, kuburan massal Jumat Kelabu 23 Mei 1997 ini sepi peziarah.
Kuburan massal berukuran sekitar 26×4 meter tersebut nampak rata dengan tanah, untung masih terlihat beberapa nisan yang masih tegak berdiri, sebagai ciri itu merupakan pekuburan.
Seperti diketahui, di sini lah tempat dimakamkan ratusan korban tanpa diketahui identitasnya saat kerusuhan Jumat 23 Mei 1997 di Banjarmasin, atau dikenal peristiwa Jumat kelabu.
“Iya itu banyak hilang sudah nisannya, entah kependam atau apa, mau kami beri gundukan juga takut salah, kalau nanti ternyata bukan disitu lokasinya. Jadi kami biarkan saja asal orang (keluarga korban) tau disitu makamnya,” ujar Jirin, seorang penjaga makam yang telah puluhan tahun bekerja di sana saat ditemui bakabar.com, Jumat (24/05/2019) siang.
Kuburan massal Jumat kelabu terletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gang PDI Jalan A Yani Km 22 Landasan Ulin, Banjarbaru. Arealnya terlihat bersih namun sepi.
“Tahun-tahun dulu itu banyak yang datang beziarah, sekarang sudah tidak lagi” jelas Jirin lagi.
Dari tahun ke tahun, makam massal Jumat kelabu ini selalu sepi peziarah. Bahkan, kata Jirin, di tahun ini peziarah yang datang bisa di hitung jari, tidak sebanyak 6 tahun kebelakang.
“Dulu rombongan dari Banjar, Mitra dan masih banyak lagi selalu datang, ramai lah peziarah tapi sudah sangat lama itu, sekarang gak lagi,” timpalnya.
Menurutnya peziarah yang sebagian besar keluarga korban atau yang masih bersangkutan dengan tragedi 23 Mei 1997 mengaku sedih dan mencoba melupakan kejadian itu, sehingga sudah jarang mengunjungi.
Ratusan makam yang ada juga nampak tanpa identitas, begitu berbeda dari makam-makam lain di lokasi yang sama.
Lebih jauh, Jirin menceritakan ada seorang peziarah yang yakin bahwa salah satu makam tanpa identitas itu adalah anaknya, sehingga dia memberikan nama anaknya pada atang atau nisan yang masih ada di situ.
“Ada peziarah ibu-ibu yang datang dan meyakini di sini anaknya di makamkan, jadi ibu itu menuliskan nama anaknya di atang walaupun tidak tau kebenarannya” jelas Jirin.
Baca Juga:Musim Ziarah, Pesanan Bunga Meningkat
Baca Juga:Berziarah ke Marabahan, Napak Tilas Kunjungan Abah Guru "Mengambil" Tarekat
Reporter : Ahc06
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin