Tak Berkategori

Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi: ‘Memahami’ Kekuasaan Tuhan

apahabar.com, BANJARMASIN – Allah Maha Kuasa. Kekuasaannya tidak bisa diintervensi. Jika Allah Menentukan, maka tak satu…

Featured-Image
Sumber Foto: instazu.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Allah Maha Kuasa. Kekuasaannya tidak bisa diintervensi. Jika Allah Menentukan, maka tak satu pun makhluk yang dapat menolaknya. Dan ketentuan tersebut tidak tergantung makhluknya, semisal musim dan cuaca.

Seperti malam sebelumnya, kajian Ramadan keempat di Mesjid Jami Sungai Jingah kembali diisi dengan Tausiah KH Ahmad Zuhdiannoor (Guru Zuhdi) usai shalat tarawih berjemaah, Rabu (8/5) malam.

Kali ini, Guru Zuhdi menyampaikan ilmu tentang pengenalan terhadap Allah SWT. Yakni, Allah SWT sebagai Tuhan tidak bergantung pada apa pun dan kepada siapapun.

“Mau awan itu ada atau tidak ada, bila Allah SWT berkehendak maka bumi tetap diturunkan hujan, karena (kekuasaan) Allah tidak bergantung pada awan," jelas Guru.

Baca Juga: Ramadan Bulan Mendidik Nafsu, Begini Penjelasan Guru Zuhdi

Baca Juga: Rasulullah Mengutamakan Kelembutan Hati di Atas Kemarahannya

Contoh lain beliau menerangkan, Allah menghendaki semua itu karena ada hikmah di baliknya, dan Allah membuat sebab akan hal itu.

“Misalkan untuk menciptakan bayi, Allah jadikan laki-laki dan perempuan dalam pernikahan lalu melalui suami dan istri hadir bayi, tapi Allah tidak bergantung kepada keduanya untuk menghadirkan manusia," kata Guru.

"Jika Allah berkehendak menciptakan manusia tanpa ada seorang laki-laki maka tetap ada, contohnya Nabi Isa AS yang hadir tanpa seorang ayah, maka Allah jadikan tanpa suami, tapi Allah Ta’ala membuat sebab."

"Allah menghendaki semua ini agar semua berproses alam, bahwa bayi itu bisa hadir melalui sunnatullah adanya perkawinan suami dan istri, dan bayi itu bisa hadir karena proses melalui suami. Walaupun, Allah tidak bergantung kepada si suami untuk menghadirkan bayi (manusia) baik perempuan maupun laki-laki,” sambung Guru Zuhdi.

Lebih lanjut Guru Zuhdi menyampaikan, jika Allah menginginkan manusia itu hadir tanpa dari seorang wanita maka Allah tetap bisa menciptakan. Contohnya, menurut beliau, adalah Nabi Adam AS yang Allah Ta’ala ciptakan tanpa perantara seorang perempuan.

“Jadi Tuhan yang kita sembah, yang kita Tuhankan ini, perbuatannya satu, yaitu tidak bergantung apa-apa dan kepada siapa-siapa. Hanya (saja) Allah menginginkan adanya sebab, bahwa terciptanya manusia sekarang ini melalui sebuah proses pernikahan,” jelas Guru.

Baca Juga: Pengajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi, Cara Masuk Surga Lebih Cepat dari Bidadari

Baca Juga:Riwayat Masjid Al Jihad (1), "Rebutan" Membangun Tempat Ibadah

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Muhammad Bulkini

Komentar
Banner
Banner