bakabar.com, BANJARMASIN – Akses jalan darat di Kalimantan bagian selatan pada masa Hindia Belanda sekitar 1920 sangat terbatas. Sehingga dibangunlah sebuah Bandara Oelin -sekarang menjadi Bandara Syamsuddin Noor.
Namun, tahukah anda kapan dan jenis pesawat apa yang pertama kali mendarat di Bandara Syamsuddin Noor?
Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya Kalimantan (LKS2B), Mansyur mengatakan, pesawat pertama kali mendarat di lapangan terbang Oelin (Syamsuddin Noor) pada tahun 1935.
“Kemudian terdapat rute penerbangan mingguan dari Batavia atau Surabaya ke Bandjermasin, Balikpapan dan Tarakan,” ucapnya kepadabakabar.com, Minggu (12/5).
Dalam salah satu foto koleksi tropenmuseum dan Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen, kata dia, menggambarkan suasana pesawat pertama mendarat di Oelin (27 km dari Bandjermasin), Kalimantan.
Dari berita yang dilansir koloniale monumenten, berjudul “Liegveld Oelin, Bandjermasin 1936”, menuliskan pada bulan Februari 1936, bandara Oelin Banjarmasin dibuka. Kemudian rute penerbangan pertama dijadwalkan dari Banjarmasin ke Balik-papan dan Jawa.
Pada kesempatan peresmian ini diadakan acara meriah dan sekaligus peresmian prasasti. Koran De Indische Courant, edisi 10 Februari 1936 membuat headline berjudul “Penerbangan The Douglas di Borneo, Spirit, Drift dan Speechs”.
Koran ini juga menuliskan bahwa di Bandjermasin, pada tanggal 8 Februari 1936 sekitar 2.000 orang berkemah di sekitar bandara ke Oelin. Sementara ribuan lainnya bahkan menginap di dalam badan pesawat Douglas.
Pesawat ini mendarat malam hari sekitar pukul 23.40 di Kalimantan, yang disambut dengan antusias. Sebuah barisan yang dibentuk oleh polisi militer menjaga sekitar wilayah Oelin.
Dalam peresmian lapangan terbang ini, dibuatlah satu prasasti sebagai peringatan. Kemudian Resident Moggenstorm memberikan pidato sambutan bahwa pembukaan lapangan terbang ini adalah hadiah dari kaum borjuis dan menyerahkan-nya ke perwakilan dari K.N.I.L.M.
Kemudian pidato sambutan juga diberikan oleh Hanfland, sesepuh planters atau pekebun, sekaligus memberikan karangan bunga kepada pilot dan perwakilan K.N.I. L.M.
“Setelah pemeriksaan unit diikuti sorak-sorai pengunjung,” sebutnya.
Pada hari peresmian Sabtu, sekitar pukul 3 sore, Douglas sebagai maskapai baru, mendapat antusiasme calon penumpang sehingga dianggap menjanjikan banyak keberhasilan. Pesawat langsung dipesan penumpang dan sudah penuh untuk tiga bulan ke depan, utamanya rute penerbangan dari Balikpapan dan Bandjermasin.
Hal yang menjadi motivasi calon penumpang adalah pengalaman penerbangan pertama PP pesawat ini tanpa insiden. Kesan dari semua penumpang yang pertama kali naik pesawat ini juga luar biasa.
“Mereka sangat senang ketika melintasi pegunungan Kalimantan yang bersinar, terlihat dalam garis kon-tur biru. Melalui penerbangan yang tenang, meskipun sesekali hujan dan kilatan petir. Layanan ramalan cuaca pesawat ini berfungsi dengan baik,” jelas Dosen PSP FKIP ULM ini.
Pada tanggal 9 Februari, pesawat Douglas kemudian terbang lagi ke Balikpapan. Kemudian terbang balik ke Banjarmasin keesokan harinya. Dalam perjalanan kembali ke Bandjer-masin, tanggal 10 Februari tersebut Pesawat Douglas dari K.N.I. L.M. ini tiba di bandara Oelin pada 9 pagi dan berangkat pukul 10.30 ke Soerabaja dan Bandoeng. Steinmetz turun dan tinggal di Balikpapan. Sementara Residen Moggenstorm Snuyff turun di Bandjermasin.
“Lagi-lagi pesawat itu mendarat mulus di bandara yang bermandikan matahari. Banyak pihak berwenang hadir,” tutupnya.
Baca Juga:Bandara Internasional Syamsuddin Noor Pacu TPK Hotel di Banjarmasin
Baca Juga:Bandara Syamsuddin Noor Segera Berstatus Bandara Internasional
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini