bakabar.com, BANJARMASIN – Adli Anshari (21), petugas jaga malam kapal tugboat sampai malam ini belum diketahui keberadaannya.
Dia dilaporkan tenggelam di tepian Sungai Barito, tepatnya di depan dock Baramulti di atas flotingcren OBT, Jumat (24/5) petang, sekitar pukul 18.30. Tim SAR gabungan bersama warga hingga kini masih melakukan pencarian.
Informasi yang dihimpun bakabar.com, Adli nekat terjun ke sungai Barito karena ingin menyelamatkan seekor ayam yang tercebur ke sungai tersebut.
Saat terjun, Adli diyakini tanpa menggunakan alat keselamatan yang seharusnya dipakai. Hal itu diterangkan oleh salah satu saksi yang berada dilokasi kejadian, Ucok (35).
Pemuda 21 tahun tersebut memang memiliki kemampuan berenang. Bahkan tidak jarang ia mandi di Sungai Barito. Pernyataan ini ditegaskan oleh Sabaruddin, sang ayah.
“Anak saya memang bisa berenang. Dia juga kadang kalau mandi ya sambil becabur (berenang,Red) di sungai ini, tapi sebatas pinggir atau di tepian sungai,” ucap Sabaruddin kepada bakabar.com.
Namun akan lain ceritanya, jika korban nekat terjun di tengah sungai Barito yang memiliki kecepatan arus di atas 0,34 knot itu. Pasalnya, kapal motor Sumber Muara berbobot puluhan ton saat tenggelam di Pelabuhan Trisakti pada Maret 2019 lalu sempat terseret arus hingga 300 meter.
“Saya juga tidak menyangka, Adli akan melakukan itu (terjun ke sungai selamatkan seekor Ayam),” sesal Sabarudin.
Lantas apa yang menyebabkan sang penjaga kapal itu bertaruh nyawa demi seekor ayam? Menurut Sabaruddin, putra bungsunya itu merupakan sosok yang memegang teguh prinsip tanggung jawab, terutama dalam pekerjaan yang ia lakoni.
“Adli itu paling takut jika ada masalah dalam pekerjaannya. Dia kan jaga malam (keamanan) di kapal, jadi jika ada kehilangan atau hal lainnya, dia akan bertanggung jawab,” ucap Sabaruddin seakan tak ingin berpolemik.
Karena itulah, Sabaruddin yakin, keputusan sang buah hatinya itu terjun ke dalam Sungai Barito untuk menyelamatkan seekor ayam milik ABK kapal tempat dia bekerja adalah pilihan terbaik baginya.
“Dia tidak ingin ada barang barang yang dilarang di tempat di mana ia bekerja. Itu prinsipnya. Tapi meski begitu, saya masih berpikir, kenapa dia senekat itu,” tuturnya.
Hingga Sabtu (25/5) petang ini, tim SAR gabungan masih belum menemukan jasad Adli. Namun demikian, sang ayah sepenuhnya menyerahkan kepada tim pencari sambil berharap anaknya masih dapat ditemukan.
"Saya masih berharap anak saya (Adli) masih ditemukan bagaimana pun kondisinya. Saya ikhlas menerima semua ini sebagai musibah," ucapnya lirih.
Baca Juga: Ngelem Saat Ramadan, Puluhan Bocah di Banjarmasin Diamankan
Baca Juga:ASN Pemkot Banjarmasin Diizinkan Mudik Gunakan Mobil Dinas, Asalâ¦..
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah