Sport

Tiga dari Papua, Seleksi Pemain Peseban Mulai Mengerucut

apahabar.com, BANJARMASIN – Peseban Banjarmasin tengah menyusun kerangka tim menghadapi kompetisi sepakbola Liga 3 2019. Pada…

Featured-Image
Pelatih Peseban Banjarmasin, M Noor (dua dari kiri) memberikan pengarahan kepada pemain seleksi di Lapangan Merah Kayu Tangi Banjarmasin.Foto-apahabar.com/Ahc10/

bakabar.com, BANJARMASIN – Peseban Banjarmasin tengah menyusun kerangka tim menghadapi kompetisi sepakbola Liga 3 2019.

Pada hari ketiga seleksi yang dilakukan sang arsitek, M Noor di Lapangan Merah Kayu Tangi, Banjarmasin, Selasa (30/04/2019), dari sejumlah nama peserta mulai mengerucut.

Jika pada seleksi sebelumnya, M Noor telah mengantongi 50 nama. Maka kini hanya 35 pemain yang masuk hitungan.

M Noor terus berusaha menimbang pemain mana yang berhak masuk. Pertimbangan itu didasari oleh skill dan fisik pemain.

“Di hari ke tiga kita pantau terus perkembangan pemain. Mana yang layak bergabung dengan Peseban Banjarmasin,” kata M Noor kepada bakabar.com.

Disinggung soal 35 nama itu, M Noor hanya menyebut posisi gelandang yang paling banyak terisi.

“Posisi gelandang yang banyak. Tetapi tidak menuntup kemungkinan posisi mereka kita atur, dan cocok untuk mengisi posisi yang kosong,” terangnya.

Pada seleksi kali ini, M Noor mengaku tak mengalami kesulitan menentukan pemain. “Kemarin ada 50 pemain yang masuk daftar. Sekarang sudah 35 pemain. Rabu (01/05/2019) kemungkinan besar akan terus berkurang. Karena yang kita butuhkan ada 25 pemain,” sebut M Noor.

Dari 35 pemain itu, ada berasal dari Tanah Laut. Di samping itu, juga ada yang berasal dari Papua sebanyak 3 orang.

Masing-masing Narius Sama (stoper), Uzia Saman (gelandang tengah) dan Agus Undagi (striker).

“Kita terbuka untuk siapa saja yang mengikuti seleksi di Peseban. Tapi yang kita utamakan pemain putera daerah. Namun, jika pemain berasal dari luar Kalimantan bisa bersaing, kenapa tidak kita pertimbangkan dan kita ambil dalam bagian Peseban Banjarmasin,” papar M Noor.

Disinggung soal kemampuan putra daerah, M Noor mengaku khawatir.

“Saya sangat prihatin dalam perkembangan bibit-bibit muda putera daerah. Kenapa semakin tahun semakin berkurang,” sesalnya.

Ia pun berharap peran serta pemerintah atau instansi terkait dalam memajukan persepakbolaan di Kalimantan khususnya di Banjarmasin.

“Ya seperti fasilitas dan sering mengadakan turnamen antar usia. Karena dari situ lah kita bisa melihat bakat-bakat anak muda di Kalimantan khususnya di Banjarmasin,” pungkas M Noor.

Baca Juga:Barito Putera U16 Sarangkan 2 Gol ke Gawang Arema FC U16

Baca Juga:Barcelona, Diktator Lapangan Hijau La Liga yang Ganas!

Reporter: Ahc10
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner