Sport

Perdebatan GP China Sebagai Balapan F1 ke-1000

apahabar.com, SHANGHAI – GP China jadi memontum istimewa yakni gelaran F1 ke-1000. Berlangsung di Sirkuit Shanghai…

Featured-Image
Ilustrasi balapan Formula 1 GP Bahrain. Foto-net

bakabar.com, SHANGHAI – GP China jadi memontum istimewa yakni gelaran F1 ke-1000. Berlangsung di Sirkuit Shanghai yang merupakan salah satu sirkuit paling baru, akhir pekan ini.

Tapi harus hati-hati dalam memaknai tonggak bersejarah ini karena masih diliputi perdebatan. Dikutip dari Antara dari Reuters, lantaran dari fakta 999 balapan kejuaran sejauh ini ada yang level grand prix yang masih dipertanyakan.

Selain itu ada beberapa juara di masa lalu yang bahkan tak pernah mengendari kendaraan F1.

img

Infografis-bakabar.com/Zulfikar

Dari 1950 sampai 1960 –seluruhnya 11 balapan–, Indianapolis 500 di Amerika Serikat dimasukkan sebagai bagian kejuaraan dunia.

Sekalipun sangat sedikit pebalap F1 yang menyeberangi Samudra Atlantik untuk berlomba di balapan ini.

Pebalap-pebalap tuan rumah merampas semua poin dan berlomba di antara mereka sendiri.

Bill Vukovich finis ketujuh pada F1 1953 dan keenam pada edisi 1954. Tetapi setelah menjuarai Indy 500 dalam dua tahun itu dia menutup riwayat hidupnya.

Kematiannya pada Indy 1955 membuatnya menjadi pebalap pertama yang tewas selagi berlomba dalam kejuaraan F1.

Vukovich tak pernah mengendarai mobil F1 sekalipun dua kali menjuarai F1. Satu kali berada di pole position, tiga kali lap tercepat dan meraih 19 poin dari lima balapan yang semuanya di Indiana.

Ketika pebalap Inggris Jim Clark juara di The Brickyard pada 1965, diikuti rekan senegaranya dan sesama juara F1 Graham Hill pada 1966. Indy 500 tak lagi menjadi bagian dari kalender F1.

Pada 1952 dan 1953 kejuaraan dunia diadakan berdasarkan aturan F2. Mengingat sedikitnya kendaraan F1 yang berlomba setelah Alfa Romeo mundur.

Itu artinya 26 balapan sejak yang pertama diadakan di Silverstone pada 1950, sebenarnya bukan kendaraan F1.

Balapan di China sendiri tak terlalu bisa dianggap sebagai grand prix ke-1.000 karena sudah ada balapan serupa sejak awal abad ke-20 ketika Prancis menggelar balapan otomotif.

Baca Juga: Hamilton Rajai GP Bahrain

Pebalap Hungaria Ferenc Szisz dipandang sebagai pebalap pertama yang menjuarai sebuah grand prix, yakni di Le Mans pada 1906.

Sementara Grand Prix Monaco yang merupakan balapan glamour dalam kalender saat ini, sudah digelar sejak 1929.

Silverstone, bekas pangkalan udara untuk Perang Dunia Kedua di Inggris tengah, menjadi tuan rumah grand prix 1948 dan 1949 sebelum Giuseppe ‘Nino’ Farina menjuarai kejuaraan F1 pertama di sana pada 13 Mei 1950.

Menyebut China sebagai balapan F1 ke-1.000 tidak terlalu tepat karena sudah diadakan beberapa balapan non F1 selama berpuluh-puluh tahun.

Mantan bos di Formula 1, Bernie Ecclestone mengaku skeptis jika China akan menjadi balapan GP F1 ke-1.000.

Angka itu termasuk juga 11 edisi balapan Indianapolis 500, juga balapan dengan regulasi Formula 2.

“Aku tak pernah mengecek dan aku hanya tahu jika seseorang pernah mengatakan kepadaku beberapa waktu lalu, tapi lebih dari 800. Aku tak tahu tepatnya berapa banyak,” kata sang bilyuner ini dikutip dari Reuters, Kamis (11/04/2019).

Terakhir diadakan di Brands Hatch pada 1983 ketika juara dunia Keke Rosberg berdiri di puncak podium bersama pebalap Amerika Danny Sullivan dan juara GP Australia 1980 Alan Jones.

Nigel Mansell, juara dunia F1 1992, tidak finis dalam tiga tercepat saat itu.

Juga sering disebut hanya ada dua pebalap wanita yang pernah mengikuti kejuaraan dunia F1. Salah satunya, Desire Wilson dari Afrika Selatan yang menjuarai kejuaraan F1 Inggris di Brands Hatch pada 1980.

Baca Juga:Hari Pertama Tes F1 Barcelona: Vettel Tercepat, Hamilton Ingin Lebih Baik

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner