Nasional

Pemilu 2019, Hari yang Melelahkan bagi Pejuang Demokrasi

Bripka Anumerta Arie Adrian Winatha apahabar.com, BANJARMASIN – Bripka Anumerta Arie Adrian Winatha tutup usia saat…

Featured-Image
Brigadir Pol Arie Adrian Winatha saat PAM Pemilu Serentak 2019 di TPS Sungai Malang, Amuntai Tengah, Kabupaten HSU. Foto-Istimewa

Bripka Anumerta Arie Adrian Winatha

bakabar.com, BANJARMASIN – Bripka Anumerta Arie Adrian Winatha tutup usia saat bertugas dalam PAM Pemilu Serentak 2019.

Matahari pagi itu telah mencapai ketinggian satu tombak, Bripka Anumerta Arie Adrian Winatha, sudah berpakaian rapi.

Serupa para personel lainnya, Ia diperbantukan sebagai petugas keamanan Pemilu 2019 di TPS Sungai Malang Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten HSU.

Baca Juga: Polda Kalsel Berduka: Terima Kasih Brigadir Pol Arie.!! Jasamu Dikenang

Anggota Biro Operasional Polda Kalsel itu ditempatkan sebagai BKO di Polres HSU yang tak lain merupakan tanah kelahirannya sendiri.

Dari penuturan Kapolres Hulu Sungai Utara, AKBP Ahmad Arif Sopiyan, pagi itu rekan-rekan Bripka Anumerta Arie tak melihat ada kejanggalan dari Arie. Raut wajah lesu juga tak terpancar dari wajah pria berusia 31 tahun itu.

Dari penuturan rekan-rekannya, Bripka Arie memang dikenal sebagai sosok polisi yang disiplin. “Almarhum juga sangat perhatian kepada teman serta suka menolong sesama," tutur AKBP Ahmad Arif dihubungi bakabar.com usai pemakaman.

Area TPS, sedari pukul 07.00 sudah resmi dibuka, dan selesai usai waktu pencoblosan rampung. Tidak sejengkal pun mereka meninggalkan TPS, begitu pula sosok Bripka Arie.

Arie ikut mengawasi surat suara. Dia paham tanggung jawab seorang petugas keamanan memang tidak mudah.

"Ia polisi yang memiliki loyalitas serta dedikasi tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya," sambung kapolres.

Bersama petugas KPPS, hampir 24 jam Arie bergumul di TPS. Tak sama dengan Pilkada, Pemilu kali ini digelar secara serentak. Praktis mengikutsertakan Pemilihan Legislatif atau Pileg dalam Pilpres kali ini.

Baca Juga: Pemilu 2019, Prabowo-Sandiaga Uno Unggul di Arab Saudi

Jika salah, sudah pasti dihitung ulang dari awal. Melelahkan.

Selesai penghitungan suara, tugas lain menunggu. Terlebih bagi yang mengabdi di kepolisian.

Selanjutnya, Bripka Arie Dkk harus melanjutkan tugasnya melakukan pengawalan kotak suara dari kelurahan ke PPK Kecamatan Amuntai Tengah.

Di sinilah Bripka Arie Adrian Winatha mulai terlihat drop, tepatnya pada Kamis (19/4) pagi. Lelah tak karuan membuatnya sempat merebahkan tubuhnya di kantor Kelurahan setempat.

"Merasa baikan, siangnya almarhum kembali melaksanakan tugasnya melakukan pengawalan kotak suara," tutur perwira polisi berpangkat dua melati ini.

Saking gigihnya menjalankan tugas, ujar Kapolres HSU, tak nampak gurat kelelahan pada raut muka lulusan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri 2006 itu.

Sejatinya saat itu, Bripka Arie menahan sakit dari penyakit yang dideritanya.

Baca Juga: Jokowi Senang Masyarakat Beri Ucapan Selamat

Hal ini terbukti. Tak lama berselang Bripka Arie izin kepada pimpinan untuk pulang ke rumah orangtuanya. Ia ingin beristirahat karena mengeluh sakit.

"Kebetulan rumah orang tuanya masih berada di kawasan Sungai Malang. Kejadiannya Kamis sekira pukul 15.00 wita," lanjut AKBP Ahmad Arif.

Di sana, Bripka Arie sempat mendapat perawatan dari pihak keluarganya. Namun pada Jumat (20/4) pagi, kondisi tubuhnya semakin menurun. Hingga akhirnya oleh kedua orang tuanya, ia dirujuk ke Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai.

Dan sekitar pukul 23.30 wita, Bripka Arie mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. kenaikan pangkat satu tingkat akan diberikan setelah proses pemberkasan selesai.

“Almarhum harus diberikan haknya, karena saat meninggal sedang menjalankan tugas," tandasnya.

Pada hari Sabtu (21/4) siang, Pahlawan 17 April itu dikebumikan di Alkah Keluarga Almarhum Desa Sungai Malang Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Baca Juga: Hitung Cepat Dinilai Sebagai Indikasi Perolehan Suara Pemilihan Umum

Melihat jauh ke belakang, Bripka Arie rupanya memiliki rekam riwayat jantung.

Bukan hanya kerabat dan keluarga yang kehilangan, rekan-rekan sesama polisi hingga petinggi di Polda Kalimantan Selatan pun demikian.

Meninggalnya Arie banjir perhatian dan doa.

Salah satunya dari Kapolda Kalsel, Irjen Pol Yazid Fanani. Melalui Kabid Humas Kombes Pol Mochamad Rifai, Yazid menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya.

“Kami mendoakan semoga amal ibadah dalam mengabdikan diri kepada Bangsa dan Negara, terutama dalam mengamankan Pemilu 2019, diterima oleh Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan,” pungkas Rifai.

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner