Tak Berkategori

Khas HSS Tak Hanya Dodol dan Ketupat Kandangan, Kerajinan Tangan pun Ada

apahabar.com, KANDANGAN – Kabupaten HSS tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata alam dan kuliner khasnya ketupat…

Featured-Image
Perajin saat pengolahan kalung, cincin dan gelang dari tembaga, emas dan perak di Desa Habirau, Kecamatan Daha Selatan. Foto-Istimewa

bakabar.com, KANDANGAN – Kabupaten HSS tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata alam dan kuliner khasnya ketupat dan dodol Kandangan saja.

HSS pun terkenal akan hasil kerajinan pengolahan tembaga, emas dan perak menjadi cincin, gelang dan kalung yang unik dan cantik. Bahkan cincin dan gelang serta kalung ini pun layak dijadikan buah tangan ketika berkunjung ke HSS.

Kerajinan pengolahan tembaga, emas dan perak atau yang biasa masyarakat menyebut dengan “Emas Negara” tersebut berada 40 km dari Kota Kandangan, tepatnya di Desa Habirau, Kecamatan Daha Selatan.

Supian salah seorang perajin di Desa Habirau ketika ditemui di kampungnya memang dikenal sebagai perajin gelang tembaga yang bercampur emas dan perak.

Supian mengatakan, kalau di kampung sini terkenal dari dulu. Sudah turun-temurun dari kakek nenek menggeluti usaha kerajinan kalung, gelang dan cincin.

Model dan kualitas tak kalah bersaing dari produk jawa. Dalam segi ketahanan lebih kuat, perawatannya lebih muda. Akan tetapi kekurangannya, dalam segi sepuhan.

Baca Juga: Lomba Kuliner Nusantara, Perkenalkan Makanan Tradisional ke Masyarakat

Sementara Rudy sang kakak, memilih memasarkan produk sang adik dan perajin lainnya ke beberapa kabupaten dan kota di Kalsel.

Dirinya mengaku, menjual gelang dan kalung berbahan perak, per gramnya Rp 15 ribu. Jika sudah berada di toko perak, paling murah dijual kembali oleh pemilik toko Rp 25 ribu per gram nya.

Rudy juga mempunyai pelanggan tetap di beberapa toko perak di sejumlah pasar. Bahkan ia mengaku mempunyai pelanggan sampai ke Kalimantan Tengah.

“Dalam satu bulan sekali, pasti berkeliling mengantarkan barang ke beberapa Kota, seperti Tanah bumbu, Kotabaru, Banjarmasin. Daerah Kalteng, Kota Palangkaraya, dan Sampit,” katanya.

Diceritakan Rudy, kebiasaan jika ada orang berkunjung ke Negara, pasti menyempatkan diri membeli kalung emas, atau tembaga serta perak olahan dari perajin warga Desa kami.

Dan menurut pengakuannya, akan dijual kembali di kampung halamannya.

“Kebiasaan warga Kalteng yang berkunjung ke HSS, membeli hasil kerajinan gelang kalung, sehingga dijual kembali di daerahnya,” katanya.

Baca Juga: Ketika Kreasi Warga Binaan LPP Martapura Jadi Terbaik II di Pameran Produk Unggulan Narapidana 2019

Reporter: AHC
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner