bakabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Selatan kembali kehilangan satu atlet andalan. Kali ini di cabang olahraga loncat indah.
Pasalnya Eka Purnama Indah, S.Pd, Mpd memilih pensiun. Eka resmi mundur sebagai atlet, setelah terakhir membela Banua di ajang Indonesia Open Aquatic Championship 2018 tadi.
"Itu event terakhir saya yang saya ikuti. Sedih memang tapi keputusan ini harus diambil," kata Eka melalui pesan singkat WA, Sabtu (13/4) pagi.
Langganan Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di berbagai event Internasional ini beralasan memilih pensiun, karena selain faktor usia juga akibat cedera yang dialami.
Eka menjelaskan awalnya cedera pada lutut bagian kiri ketika mengikuti persiapan Pra Pon 2012 lalu. Tidak ingin persiapan terganggu Eka memilih cederanya diinjeksi saja.
"Saya tidak mau operasi karena pemulihannya lama, selama tiga bulan makanya injeksi saja soalnya mepet juga waktu persiapan Pra PON," tutur perempuan kelahiran 27 Mei 1983 itu.
Cederanya bertambah dibagian lutut kanan saat Sea Games 2015. Waktu yang mepet untuk persiapan membuat Eka lagi lagi tidak ingin masuk ke meja operasi.
"Kembali saya injeksi saja. Efeknya sekarang dirasakan dan cedera tidak bisa pulih," kata Eka.
Selain akibat cedera pada kedua lututnya, Eka juga berkeinginannya lebih fokus ke pendidikan. Saat ini istri Didi Hartono ini sedang menempuh studi S3, jurusan Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Baca Juga: Kembali ke Matras, Pegulat Putri Kalsel Ini Berjuang Lama Melawan Cedera
"Kuliah S3 saya sering bolos akibat sering pemusatan latihan. Awalnya target lulus pada 2017 namun belum terealisasi," kata dosen JPOK ULM ini.
Sebelum terjun ke loncat indah Eka merupakan atlet senam artistik di usia 6 tahun. Dua tahun berikutnya pindah ke loncat indah di GOR Hasanuddin HM. Usia 12 tahun Eka ditarik sekolah Tahunan untuk mengembangkan bakatnya di loncat indah.
"Tapi yang paling berjasa adalah mantan guru olahraga saya almarhum Mulyadi yang tahu bakat saya," kata Eka.
Eka memang sudah pernah memutuskan pensiun. Namun kembali dipanggil PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk mengikuti SEA Games 2015 dan Asian Games 2018.
Pun PRSI Kalimantan Selatan tetap mengandalkan Eka. Bahkan di PON 2016, ibu dua anak tersebut berhasil meraih emas.
Sebenarnya Eka diproyeksikan Kalsel ke PON 2020, sehingga dimasukkan dalam Pelatprov Waja Sampai Kaputing (Wasaka).
Namun keinginan PRSI Kalsel bertepuk sebelah tangan. Eka memutuskan keluar dari Pelatprov Wasaka, terhitung sejak Februari 2019.
Keputusan mundur Eka disesali sejumlah pihak. Ketua harian KONI Kalsel HM Welny mengaku olahraga Banua tentu merasa kehilangan dengan keputusan pensiun Eka.
"Tapi kita menghormati karena dia ingin fokus kuliah dan juga cedera, namun kami sebagai pengurus KONI Kalsel merasa lega, karena PRSI Kalsel sudah menemukan pengganti Eka, yakni Siti Kinasih pelajar SMP Negeri 2 Mulawarman Banjarmasin," kata Welny.
Reporter: Apc02
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin