bakabar.com, RANTAU – Serupa dengan Banjarmasin, hujan yang mengguyur sejak pagi tadi ikut merendam Desa Miawa, Piani, Kabupaten Tapin.
Di desa yang dilalui Sungai Miawa itu, air merendam kawasan lapangan sepak bola dan pasar Miawa, pada Sabtu (20/4) siang.
Sampai sejauh ini, petugas BPBD Kabupaten Tapin masih mendata jumlah keluarga yang merugi dari banjir tersebut.
Baca Juga: Heboh Money Politics di Tapin, Dua Caleg Terancam Didiskualifikasi!
"Banjir ini musiman terjadi setiap musim hujan, biasanya membanjiri jembatan dekat pasar dan lapangan sepak bola. Untungnya air tidak sampai ke sekolah SD Miawa," katanya kepada bakabar.com.
Wilayah Desa Miawa termasuk dalam kawasan pegunungan, yang mana hujan mengguyur air cenderung larut dari hulu ke hilir. Kala sungai meluap, air biasanya surut dalam waktu sehari ke depan,
"Dan ini menjadi antisipasi warga di hilir, bisa dalam waktu dekat Sungai Tapin meluap naik dan membanjiri kawasan permukiman warga desa Kupang Rantau," katanya.
Di Kabupaten Tapin daerah Desa Tandui dan Tatakan RT 02/01, Tapin Selatan juga mengalami musibah serupa, dua hari sebelumnya.
Banjir di kawasan itu terjadi di tengah-tengah pemungutan suara berlangsung pada Pemilu Serentak 2019, Rabu 17 April kemarin.
Beruntung, dari pantauan bakabar.com, banjir tak mengganggu proses pemungutan suara.
Soal jumlah warga terdampak banjir, sampai sejauh ini BPBD Tapin mencatat ada sedikitnya 230 warga dari 65 kepala keluarga KK terdampak banjir.
Umumnya banjir disebabkan oleh hujan deras sejak malam hingga dini hari dan membuat air sungai meluap.
Di beberapa lokasi sebelumnya, seperti di Desa Tatakan dan Desa Tandui ketinggian air mencapai 40 Cm.
Meski begitu, pantauan terbaru, ketinggian air sudah mengalami penurunan atau sekitar 20 cm dan status aman terkendali.
Di tempat terpisah, hujan deras yang mengguyur turut merendam sejumlah ruas jalan dan perumahan di Banjarmasin.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin, setidaknya hujan yang mengguyur sejak pagi tadi merendam tiga titik perumahan dan jalan di kota Seribu Sungai.
“Ya, sejumlah komplek perumahan juga terendam,” jelas Kepala BPBD Banjarmasin M Hilmi kepada bakabar.com, sore tadi. Kawasan dimaksud, mulai dari Jalan Lambung Mangkurat, Jalan PRONA I dan II serta Jalan Dharma Praja.
Meski begitu, sejak hujan selesai mengguyur, kawasan Jalan Lambung Mangkurat kondisi ketinggian airnya mulai turun.
“Dari sekitar kurang lebih 40 centimeter dan terakhir terpantau 10-20 centimeter,” ujarnya via seluler.
Sedangkan untuk dua tempat lainnya, masih dari pantauan BPBD, kondisi air mulai juga mengalami penurunan berkisar 5-10 Cm.
Sampai sejauh ini, menurut BPBD luapan air dari drainase itu masih dalam kondisi aman mengingat mulai terjadi penurunan debit air.
“Warga agar selalu waspada apabila hujan kembali turun kemungkinan debit air akan naik kembali,” imbaunya.
Baca Juga: Diguyur Hujan, Ruas Jalan dan Perumahan di Banjarmasin Terendam
Reporter: Nasrullah
Editor: Fariz Fadhillah