Tak Berkategori

Heboh Hujan Es Guyur Pelaihari, Simak Penjelasan BMKG

apahabar.com, BANJARMASIN – Hujan lebat disertai butiran es mengguyur kawasan Jalan Atilam, Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan…

Featured-Image

bakabar.com, BANJARMASIN – Hujan lebat disertai butiran es mengguyur kawasan Jalan Atilam, Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sekitar pukul 13.00 Wita, Sabtu (13/4).

Diabadikan warganet dengan video durasi 30 detik, peristiwa ini dianggap langka oleh warga di sana. Hujan es seukuran biji kelereng itu membuat sebagian warga banyak keluar dari rumah.

Fenomena hujan es/hasil rupanya fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Kejadian hujan lebat/Es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Indikasi terjadinya hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, seperti dikutip bakabar.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

Baca Juga: Hujan Lebat Disertai Butiran Es Guyur Pelaihari

Udara terasa panas dan gerah itu diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).

Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis – lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu – abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).

Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri.

Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba – tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

Jika 1-3 hari berturut turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Baca Juga: Update..!!! Operator Dozer yang Tenggelam di Tabanio Ditengarai Warga Banjarbaru

Sifat-sifat putting beliung/angin kencang berdurasi singkat:

1. Sangat lokal
2. Luasannya berkisar 5 – 10 km
3. Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit
4. Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba)
5. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari
6. Bergerak secara garis lurus
7. Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 – 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda – tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 %
8. Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung
9. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner