Tak Berkategori

Golkar dan PDIP Adu Kuat di DPRD Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Rivalitas pemilu 2019 tak melulu soal Jokowi dan Prabowo saja. Pemilu perdana yang…

bakabar.com, BANJARMASIN – Rivalitas pemilu 2019 tak melulu soal Jokowi dan Prabowo saja. Pemilu perdana yang dihelat serentak, dua parpol adu kuat berebut kursi pimpinan di DPRD Kalsel.

Kedua partai papan atas itu, yakni Golkar dan PDI Perjuangan.

Masing-masing parpol memiliki target perolehan suara yang sama. Yakni, mencapai 20 persen.

Partai berlogo Banteng dan Beringin itu sama-sama mengklaim bakal keluar sebagai pemenang di Pemilu 2019 kali ini.

Lantas bagaimana peluangnya?

Di Banjarmasin, dari catatan bakabar.com, dominasi Golkar telah berakhir. Jabatan ketua DPRD pun terlepas.

Seiring capaian 10 ribu suara Partai Amanat Nasional atau PAN di tiap daerah pemilihan. Banjarmasin sendiri memiliki 5 dapil.

Selama ini, ibu kota Kalsel itu menjadi penentu. Sejak 2014 Golkar mendominasi.

Walau begitu, pengurus Golkar di level provinsi tetap optimistis menatap capaian kursi di DPRD Kalsel.

“Berdasarkan hasil penghitungan sementara pada Pileg 2019, kami mendapat suara terbanyak,” ujar Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel H Supian HK seperti dilansir Antara.

Berdasarkan perhitungan itu, kata dia, Golkar akan kembali mendapatkan 13 kursi di DPRD Kalsel.

“Bahkan, berdasarkan laporan orang-orang kami di lapangan dari hasil pencoblosan, perolehan Golkar bisa lebih 13 kursi,” tegasnya.

Baca Juga: PDIP Klaim Peroleh 3 Kursi DPR RI dan 8 Kursi DPRD Kalsel

Tak mau jemawa, pihaknya tetap menunggu hasil perhitungan akhir dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kalsel. Sesuai dengan standar konstitusional atas 13 kabupaten/kota dan terbagi menjadi tujuh Daerah Pemilihan (Dapil).

Serupa, DPD PDIP Kalsel menargetkan finish di peringkat pertama. Atau juga kedua setelah Golkar.

“Kalau PDI-Perjuangan di posisi pertama, maka Golkar yang kedua. Begitu pula sebaliknya,” ucap Sekretaris DPD PDI-Perjuangan Kalsel, Supiansyah kepada bakabar.com.

PDIP menargetkan 2-3 kursi di seluruh daerah pemilihan di Kalsel. Baik Dapil Kalsel 1 maupun Dapil Kalsel 2.

Untuk kursi di DPRD Kalsel, Supiansyah tak kalah optimistis. Targetnya, 8 kursi di tujuh Dapil.

Antara lain, dapil 1 sejumlah 1 kursi, dapil 2 satu kursi, dapil 3 satu kursi, dapil 4 satu kursi. Juga, satu kursi di Dapil 5, dapil 6 tiga kursi dan dapil 7 satu kursi.

“Itu merupakan kursi yang sudah aman di DPRD Kalsel,” ujarnya mengakhiri.

Sejauh Golkar dan PDIP mengklaim kemenangan. Belum ada satupun parpol yang berani mengklaim memimpin DPRD Kalsel yang keanggotaannya mencapai 55 tersebut.

Sejak era reformasi 1999 hingga hasil Pemilu 2014, belum ada satupun parpol lain yang menjadi ketua DPRD Kalsel, terkecuali Partai Golkar.

Di Pemilu 2014 sendiri, keanggotaan DPRD Kalsel dari Partai Golkar mencapai 13 wakil. Kemudian PDIP sebanyak delapan orang, dan PPP tujuh orang.

PKB, dan Partai Gerindra masing-masing enam orang. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lima, dan Partai Demokrat empat orang.

Selain itu, dari Partai Nasdem tiga orang, Partai Hati Nurani Rakyat dua orang, dan Partai Amanat Nasional (PAN) satu orang.

Baca Juga: Golkar Klaim Masih 'Berkuasa' di Kalsel

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner