bakabar.com, BANJARMASIN – Perkembangan kota harusnya diikuti dengan penyediaan sarana keselamatan. Padatnya pemukiman dan pusat keramaian di kota Banjarmasin yang berpotensi kebakaran, tidak diimbangi dengan keberadaan hydrant yang memadai.
Jika tak segera dilakukan, bukan tak mungkin korban jiwa dan kerugian material terus berjatuhan akibat kebakaran. Seperti kebakaran yang terjadi di Jalan Kelayan A, Gang Sederhana, Kelayan Luar pada Selasa (19/3) kemarin.
Penyediaan hydrant akan sangat membantu petugas pemadam kebakaran yang kerap tak bisa masuk ke lokasi kebakaran karena jauh dari jalan raya dan harus masuk gang sempit serta kekurangan pasokan air.
Kasi Pencegahan dan Pemadaman Satpol PP dan Damkar Kota Banjarmasin, M Zuliansyah mengatakan kendala sumber air dalam proses pemadaman api di sejumlah titik telah dirasakan jajarannya sejak lama. Menurutnya, untuk memadamkan api, anggotanya harus pontang panting mencari sumber air.
"Seperti kebakaran di Kelayan ini, anggota harus ulur selang air ratusan meter untuk sedot air sungai, beda jika ada hydrant, karena waktu sangat berharga saat penanganan," kata M Zuliansyah saat berbincang dengan reporter Apahabar.com di posko terpadu korban kebakaran Gang Sederhana, Kelurahan Kelayan Luar, Jumat.
Baca Juga:Kebakaran di Gang Sederhana, Anggota DPRD Banjarmasin Siap Bantu Seragam Sekolah
Zuliansyah menerangkan, jumlah hydrant yang terpasang di kota Banjarmasin hanya meliputi beberapa titik saja. Seperti pusat perbelanjaan, perkantoran Sedangkan untuk titik padat pemukiman belum terpasang. Dari jumlah itu hydrant yang terpasang pun tidak berfungsi dengan baik.
"Pemasangannya juga belum menyatu sama PDAM. Seperti yang di depan kantor wali kota, kalau siang tidak jalan. Karena ngambil airnya tidak di boring langsung dengan pipa PDAM," terangnya.
Saat ini, tambah Zuliansyah, di Banjarmasin baru terpasang 50 hydrant, dan ini terasa timpang dengan luasnya area Banjarmasin yang sebesar 98,46 kmâ¢.
"Ya minimal perkampung ada 4 hydrant lah. Masa kita kalah sama Solo yang seluasnya hanya 46,01 kmâ¢. Mereka punya ribuan hydrant loh," ujar Zuliansyah.
Damkar Banjarmasin sendiri sudah mengusulkan pengadaan hydrant di setiap perkampungan untuk menunjang kinerja pemadaman. Terutama jika kesulitan mendapatkan sumber air. Namun hingga saat ini permohonan tersebut belum terealisasi.
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Salurkan Bantuan Kebakaran Gang Sederhana
Reporter: Eddy AndriyantoEditor: Syarif