Tak Berkategori

Operasi Mantap Brata 2018, Intip Kesiapan Polda Kalsel Amankan Pemilu

apahabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalsel menggelar apel pasukan operasi Mantap Brata 2018 di taman Kamboja Jalan…

Featured-Image
Sejumlah kelompok dikategorikan tidak puas dengan hasil pemilu melakukan aksi protes hingga bentrok dengan aparat. Foto-apahabar.com/Edoz

bakabar.com, BANJARMASIN – Polda Kalsel menggelar apel pasukan operasi Mantap Brata 2018 di taman Kamboja Jalan Anang Adenansi, Banjarmasin Tengah, Jumat (23/3).

Operasi terpusat itu dalam rangka pengamanan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019, yang tinggal menghitung hari.

"Karena ini sudah memasuki kegiatan kampanye bagi calon anggota legislatif dan calon presiden, jadi instruksi dari kapolri untuk melaksanakan operasi Mantap Brata 2018 pengamanan Pemilu 2019," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani.

Di samping gelar pasukan, Polda Kalsel juga menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota). Tujuannya, guna menjaga atau mengetahui apabila ada tindakan yang perlu dilaksanakan, termasuk antisipasi gangguan saat pemilu.

"Sispamkota untuk mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan saat pemilu berlangsung," tuturnya

Pantauan bakabar.com, skenario yang disimulasikan adalah pengamanan keributan massa pendukung pasangan calon yang tidak terima hasil keputusan pemilu.

Simulasi pemilu sendiri diikuti puluhan orang yang bertindak sebagai pengunjuk rasa. Sebagian mereka merupakan Aparat Pengendali Massa (Dalmas).

Dalam simulasi tersebut, terdapat sejumlah kelompok dikategorikan tidak puas dengan hasil pemilu. Mereka kemudian melakukan aksi protes hingga bentrok dengan aparat.

Dalam bentrokan, terjadi pelemparan botol air mineral yang berujung tindak anarkis. Seperti merusak TPS dan menjarah toko.

Terdapat tiga pendekatan yang dilakukan kepolisian dan TNI dalam meredam aksi massa. Yakni, pendekatan personal (negosiasi), penindakan (rawan) dan pembubaran paksa.

Di tahap awal, usaha negosiasi dari Babinsa dan Babinkamtibmas atau dilakukan oleh Polwan Ikon Polda yang berjumlah 11 personil.

Mereka akan melakukan pendekatan secara persuasif kepada massa. Mulai dari membagikan air minum hingga meminta massa membubarkan diri.

Masuk ke tahap berikutnya adalah penindakan. Dalam skenario ini, situasi mulai memanas. Giliran Satuan Dalmas (Sabhara) diturunkan.

Baca Juga: Gelar Sispamkota, Polres HSS Terjunkan Ratusan Petugas

Satuan yang dilengkapi alat-alat perlengkapan khusus kepolisian, digerakkan apabalia menghadapi kondisi massa yang sudah tidak tertib/situasi kuning.

Ketika massa masih berusaha berbuat anarkis, giliran anggota gabungan TNI-Polri yang dikerahkan. Gas air mata dan kendaraan water cannon juga mulai digunakan untuk menenangkan massa.

Dilaksanakannya apel gelar pasukan dan simulasi pelaksanaan pemilu, merupakan salah satu upaya untuk melihat kesiapan seluruh anggota atau petugas.

"Dalam melakukan pengamanan pelaksanaan pemilu, nantinya akan diintensifkan untuk melakukan pengamanan di daerah yang dianggap rawan yaitu daerah-daerah yang jaraknya cukup jauh karena berada di daerah terpencil dan sulit untuk diakses menggunakan kendaraan," ujar jenderal bintang dua ini.

Baca Juga: Urgent!! Kota Banjarmasin Butuh Hydrant

Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner