bakabar.com, BANJARMASIN – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menyampaikan kuliah umum dengan tema “Meningkatkan KinerjaTri Dharma Perguruan Tinggi di Era Disrupsi”. Sejumlah hal disampaikan dalam menyiasati tantangan perguruan tinggi di era Industri 4.0.
“Jangan heran peran manusia aman digantikan oleh mesin dan robot,” di hadapan ratusan mahasiswa ULM dalam kuliah umum, Selasa (5/3) siang.
Menurutnya, 75-375 juta tenaga kerja global beralih profesi atau mengalami pergeseran. Bahkan, sebanyak 1,8 juta orang pekerjaan digantikan artificial intelligence.
Artinya, kata Nasir, teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang belum ada saat ini.
Sehingga Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital.
Baca Juga:Resmikan Puluhan Gedung Baru, Menteri Nasir Puji Rektor ULM
Peran Perguruan Tinggi (PT), sambung Nasir, sangat penting dalam mengantisipasi tergerusnya jumlah lapangan kerja akibat artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Di era Industri 4.0, baik PTS atau PTN harus menghasilkan lulusan berkualitas, kompetitif, berkarakter, terampil dan berjiwa enterpreneur.
Kemenristekdikti telah menyediakan kurikulum di Era Industri 4.0, yakni kurikulum berbasis literasi data, teknologi dan manusia.
“Taiwan sudah mewajibkan semua mahasiswa baru untuk mengambil kuliah programming (termasuk data analyst) dan artificial intelligent. Begitu juga Korea Selatan,” cetusnya.
Di akhir pemaparan, Nasir memberikan laptop kepada lima mahasiswa dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz F