bakabar.com, KANDANGAN – Sejumlah pengunjuk rasa yang tak puas dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara mencoba menembus barikade petugas di kantor KPU Hulu Sungai Selatan (HSS). Demikian simulasi pengamanan pemilu April 2019 mendatang, di Lapangan Lambung Mangkurat Kandangan, Jumat (22/3) pagi.
Simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota), merupakan sinergitas TNI dan Polri serta Pemkab HSS. Simulasi disaksikan langsung Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya, Wakapolres HSS Arif Himawan, Dandim 1003/Kandangan Letkol inf Suhardi Aji Sriwijayanto, Ketua KPU HSS Nida Guslaili, ketua Bawaslu HSS Hasnan Fauzan.
“Kami mengerahkan kurang lebih 650 personel, baik polri, TNI, dan warga masyarakat HSS, dengan menerjunkan satu unit mobil water canon,” ujar Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya.
Simulasi sendiri, guna persiapan pengamanan serta mengantisipasi terjadinya kericuhan dalam pesta demokrasi lima tahunan April mendatang.
“Kita tidak tahu, bisa saja terjadi kericuhan nantinya, dengan itu kita mempersiapkan berbagai bentuk pengamanan demi kelancaran pemilu nanti,” ujarnya kapolres.
Baca Juga: Tim Dalmas Polres Tapin Simulasi Sispam Kota Pemilu 2019
Diharap selama pemilu berlangsung, pihaknya dan seluruh personel sudah siap melaksanakan pengamanan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Untuk titik rawan, kapolres menyebut Loksado. Yang mana, kawasan tersebut berjarak cukup jauh dari ibukota HSS.
“Tempatnya yang jauh, membuat kesulitan menjangkau wilayahnya. Akan tetapi tak jadi masalah karena sudah disiapkan segala sesuatunya agar proses pemilu di loksado aman dan lancar,” katanya.
Sejauh ini, sarana dan pra sarana pengamanan di Loksado telah ditingkatkan. Termasuk, penebalan personel hingga dua sampai tiga kali lipat, dari wilayah lainnya.
“Misalnya daerah kota Kandangan, satu TPS anggota polri satu orang, sedangkan di Loksado satu TPS dua personil,” ungkap kapolres.
Baca Juga: Lulusan SPN Banjarbaru Disiapkan Untuk Pengamanan Pemilu
Reporter: Ahc01
Editor: Fariz F
