Nasional

Debat Keempat Capres 2019, Intip Visi-Misi Para Capres

apahabar.com, BANJARMASIN – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto diberi kesempatan lebih dulu dalam penyampaian…

Featured-Image
Debat Keempat, Capres. Foto-apahabar.com/Infografis

bakabar.com, BANJARMASIN – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto diberi kesempatan lebih dulu dalam penyampaian visi dan misi.

Baca Juga:PDIP Jatim Yakini Debat Keempat Momentum Pertebal Kemenangan Jokowi

Malam ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat calon presiden dalam rangkaian pemilu 2019. Debat keempat digelar di Hotel Shangri La, Jakarta.

Debat kali ini mempertemukan capres nomor urut 01 Joko Widodo dan nomor urut 02 Prabowo Subianto. Adapun tema debat adalah ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.

Prabowo menilai sia-sia sehebat apapun program kerja pemerintah jika lembaganya korup.

“Program-program pembangunan bisa dilaksanakan tidak mungkin program yang sehebat apapun kalau lembaga-lembaga pemerintah itu lemah kalau terlalu banyak korupsi, kalau jual-beli jabatan,” jelasnya.

“Kami berpendapat bahwa kami akan membersihkan lembaga-lembaga pemerintah.”

Jika terpilih, ia akan memperkuat lembaga-lembaga pemerintah, kualitas kehidupan seluruh aparat pemerintah. “Supaya menghilangkan sekuat tenaga korupsi yang ada di Republik ini,” jelasnya.

“Saya berpandangan bahwa korupsi di Indonesia sudah dalam taraf yang sangat parah kalau penyakit saya kira ini sudah stadium 4 dan rakyatnya saya ketemu di mana-mana tidak mau negara ini terus seperti ini. Mereka tidak ingin negara yang pemerintahannya di bidang pertahanan keamanan anggarannya kecil.”

Kemudian di bidang hubungan internasional ia akan menganut seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak.

“Kita akan baik dengan semua negara. Dengan semua kekuatan di seluruh dunia kita akan baik. Kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan, tetapi juga kita akan mempertahankan dan membela membela rakyat yang sangat mulia. Demikian yang ingin saya sampaikan dan kami bertekad menuju Indonesia menang,” ujarnya disambut riuh pendukungnya.

Membuka penyampaian, capres dari nomor urut 01, Joko Widodo menilai Pancasila adalah suatu kesepakatan bersama yang menjadi perekat masyarakat Indonesia.

“Dari berbagai daerah, organisasi, ras, suku, dan agama saat itu. Oleh sebab itu menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga merawat dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara,” jelas Jokowi, menjawab pertanyaan fungsi Pancasila untuk menjembatani semangat pendiri bangsa dan generasi saat ini, dari moderator.

Di bidang pemerintahan, ke depan Jokowi merasa diperlukan pemerintahan ‘Dilan’. Dilan yang dimaksud, yakni Digital dan Melayani.

“Oleh sebab itu diperlukan dalam pelayanan publik lewat elektronik yang kedua diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan,” jelas dia.

Yang ketiga, lanjut Jokowi, kualitas SDM Aparatur negara dan keempat diperlukan reformasi tata kelola yang di bidang pertahanan, yakni peningkatan kualitas SDM TNI.

“Kualitas SDM TNI mutlak diperlukan terutama dalam hal penguasaan teknologi persenjataan dan cyber ke depan orangnya gak perang,” jelasnya.

Teknologi pembangunan di dalam negeri sangat diperlukan kalau negara kita belum mampu menurutnya bisa dilakukan joint produksi dengan negara-negara lain.

“Sementara di bidang politik luar negeri kita tahu situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian multilateralisme, yang dilemahkan proteksionisme yang semakin meningkat, tetapi Indonesia harus berdiri tegak bermartabat dan tetap menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif. Bebas menjalankan memperjuangkan kepentingan kepentingan nasional dan aktif dalam ikut dalam perdamaian dunia yang baik,” ujar Jokowi mengakhiri.

Baca Juga:Dahnil: Apabila Menang, Prabowo Komitmen Pidato di Sidang Umum PBB

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner