Tak Berkategori

Akreditasi Tak Kunjung Keluar, ULM Tetap Optimistis

apahabar.com, BANJARMASIN – Menunggu memang tak enak. Hal ini yang dirasakan rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM)…

Featured-Image
Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi menandatangani kerja sama dengan Universitas Taiwan, di di hotel Mercure, Rabu (13/3). Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Menunggu memang tak enak. Hal ini yang dirasakan rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Rektor ULM, Prof. Sutarto Hadi, M.Sc.

Meski begitu, Sutarto tetap yakin hasil penilaian Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) bakal sesuai harapan; ULM mengantongi akreditasi A.

“Kita masih menunggu hasil dari BAN-PT. Biasanya hasil tersebut keluar dua pekan setelah tim assesor turun ke lapangan,” ucap pria yang meraup banyak suara dari Kementerian kala Pemilihan Rektor ULM itu.

Tim assesor sendiri melakukan penilaian pada 25-26 Februari 2019 lalu. Namun, sudah kurang lebih 20 hari hasil re-akreditasi itu tak kunjung keluar. Dalam penilaian terdapat tujuh standar penilaian, yakni visi dan misi, tata kelola, sumber daya manusia, penelitian masyarakat, publikasi, kerjasama, mahasiswa dan alumni.

“Kemudian yang sangat mendukung adanya pembangunan 12 gedung baru. Nilainya nanti sempurna untuk sarana dan pra sarana,” cetusnya.

Karenanya, Sutarto yakin skor penilaian akan meningkat. Mengingat, skor menuju akreditasi A harus senilai 361.

Sementara, berdasarkan perhitungan pihaknya, ULM lebih daripada itu.

“Kalau melihat kunjungan dari BAN-PT, saya pribadi optimis kita akan meraih akreditasi A,” cetusnya.

Kalaupun hasil BAN-PT belum mengabulkan, Prof Sutarto akan mengambil mekanisme banding. Artinya, ULM akan memperbaiki komponen penilaian yang masih dinilai kurang.

“Tunggu hasilnya. Semoga saja apa yang kita harapkan akan terwujud,” katanya.

Menurutnya, universitas tertua di Kalimantan itu pantas mendapatkan akreditasi A lantaran sudah memiliki 21 program studi yang terakreditasi A.

Ditambah, pembangunan sarana dan prasarana yang kian gencar, sepertinya halnya pembangunan 12 gedung baru yang bersumber dari Islmic Development Bank (IDB).

Terkait gedung, seperti diwartakan sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir turun langsung ke Banjarmasin untuk meresmikannya, 5 Maret lalu.

Dalam peresmian, Nasir sempat memuji kinerja Sutarto.

Adapun, proyek 12 gedung tersebut merupakan proyek kelima yang sengaja dibangun guna menunjang peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Banua.

Baca Juga: Momen Bagus Datangkan Presiden Jokowi ke Banua

Proyek Islamic Development Bank (IDB) 7 in 1 ini menelan anggaran tak kurang dari Rp384 miliar.

Proyek direncanakan sudah sejak lama meliputi: 10 gedung baru di Banjarmasin, yaitu Faculty of Economics Lecture Theater (1575 m2/ l lt), Social Science Laboratorium (667 m2/ 2 lt), Match & Science Laboratorium (440 m2/ 2 lt),

Integrated & Science laboratorium (1551 m2/1 lt), General Building (Library, Student Activity Centre, Lecture Theater) masing-masing 1 lantai, Faculty Of Social & Politics Lecture Building (3956m2/4lt), Faculty Of Law Lecture Building (2644m2/2lt), Faculty Of Economics Post Graduate (2538 m2/2 lt).

Sedangkan, untuk di Banjarbaru dua gedung baru yaitu Auditorium (7.559 meter persegi) dan Sport Center (1.000 meter persegi).

Baca Juga: Jajaki Kerjasama dengan Universitas Taiwan, ULM Mantap Bersaing

Baca Juga: Kantor Staf Presiden Diisi Anak Muda, Mahasiswi ULM Terinspirasi 'Sophismata'

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner