Tak Berkategori

Agen Tour dan Travel Mesti Putar Otak, Apa Penyebabnya? 

apahabar.com, BANJARMASIN – Kedatangan wisatawan asing ke Kalimantan Selatan sangat diharapkan. Pada 2018 lalu sebanyak 29.000…

Featured-Image
Agen tour dan travel di Kalsel mesti memutar otak guna mengisi jadwal turis, pasalnya Kalsel minim destinasi wisata. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Kedatangan wisatawan asing ke Kalimantan Selatan sangat diharapkan. Pada 2018 lalu sebanyak 29.000 wisman datang berkunjung, baik urusan bisnis maupun berwisata ke daerah ini.

Kedatangan turis ke Kalsel dapat memberi perputaran roda ekonomi di masyarakat,dan tentunya dapat meningkatkan pendapatan daerah sendiri.

Pendapatan yang dimaksud dari kedatangan wisman ke Kalsel, misalnya saja, membawa pengaruh bagi perkembangan industri wisata. Dengan kunjungan itu, agen tour dan travel dapat tumbuh berkembang.

Namun sayangnya, agen tour dan travel sampai saat ini masih mengeluhkan minimnya destinasi wisata Kalsel. Hal ini membuat sebagian banyak agen tour dan travel kebingungan mengisi waktu kosong bagi turis.

Agen tour dan travel terkadang harus memutar otak guna mensiasati waktu kosong. Contohnya saja saat membawa turis ke Martapura guna melihat perhiasan, batu akik dan intan.

Baca Juga: BKD Prabowo-Sandi Apresiasi Kinerja Jokowi

Setelah itu agen tour dan travel bingung harus bisa mengajak kemana lagi.”Kalau jadwal berangkat pagi, sampai di Martapura siang, berjalan di sana cuma sebentar. Terus kita harus pusing mau mengajak kemana lagi, ada jeda siang ke sore, tidak mungkin mengajak balik ke hotel,” ucap Richie salah satu pemilik agen tour dan travel di Banjarmasin.

Richie menceritakan pengalamannya saat menemani wisman asal Eropa. Menurut ia,wisman Eropa sangat tidak suka masakan daerah ini yang terlalu banyak memakai santan. Meski ada beberapa dari mereka ada juga yang menyukainya.

Hal-hal ini dapat menjadi acuan pemerintah bagaimana bertindak mengambil kebijakan ke depannya.

Dimana agen tour dan travel harus mengisi waktu bagi turis disebabkan minimnya destinasi wisata.

“Pernah waktu itu mengajak wisman ke pasar terapung berlanjut ke Pulau Kembang. Karena paket wisata kami hanya sebatas itu, dan waktu masih panjang tapi sudah kehabisan destinasi, ya, akhirnya pergi ke museum Wasaka. Dari situ turis diajak walking tour menuju kampung Sasirangan di Sungai Jinggah. Biar cape, turisnya minta pulang, ” kata Richie sambil tertawa menjelaskan.

Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kalsel, Faisal Rizani pernah menyebutkan sebelumnya,bahwa pemerintah melalui Dinas Pariwisata akan berkoordinasi kepada semua pihak,baik itu agen tour dan travel maupun pihak perhotelan.

Hal itu guna mendapat solusi, bagaimana kedatangan turis asing menjadi semakin menarik,dan jadwal kunjungan mereka pun menjadi padat.

“Kita akan membuat suatu wisata terintegritas, jadi turis itu mulai mereka datang dari Bandara, sudah disibukkan dengan jadwal destinasi wisata. Dari titik satu ke titik wisata yang lain, sehingga liburan mereka tidak ada jeda. Itu yang kita sedang upayakan ke depan,” tutur Faisal.

Baca Juga:Setelah Kampung Hijau, Pangambangan Dibidik Jadi Destinasi Wisata Banjarmasin

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner