Kalteng

2020, Bandara Muhammad Sidik di Barut Ditargetkan Beroperasi

apahabar.com, MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, mengharapkan pembangunan Bandara Haji Muhammad…

Featured-Image
Bandara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara. Foto-Antara/Istimewa

bakabar.com, MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, mengharapkan pembangunan Bandara Haji Muhammad Sidik di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan mulai beroperasi 2020 mendatang.

“Untuk merampungkan pembangunan bandara, tahun ini Pemerintah Pusat mengucurkan dana sebesar Rp 99,229 miliar, sehingga diharapkan tahun depan sudah mulai beroperasi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Barut Iwan Fikri di Muara Teweh seperti dilansir Antara, Selasa (19/3/2019).

Menurut Iwan, alokasi anggaran hampir Rp 100 miliar tersebut dibagi menjadi sepuluh item kegiatan, diantaranya pemindahan dan pemasangan conveyor belt type I terminal chek in. Kemudian perluasan dan rehabilitasi gedung, termasuk halaman parkir.

Selanjutnya, kata da, kegiatan lanjutan pembangunan gedung terminal tahap II hingga selesai. Adapula pembuatan drainase terbuka tahap II. Kemudian pengadaan dan pemasangan pagar sisi udara dengan wiremesh dan pembuatan halaman parkir terminal penumpang.

Baca Juga:Kementerian PUPR Cek Pembangunan Kanal Antarmoda Perdana di Bandara Juwata

Disamping itu lanjutan pekerjaan galian termasuk pekerjaan pemenuhan standard runway strip. Selanjutnya ada pekerjaan rekonstruksi runway dan apron. Dan pengawasan pembangunan prasarana sisi udara serta pengawalan pembangunan prasarana sisi darat.

“Dengan sepuluh item kegiatan itu, diharapkan bandara dapat fungsional sesuai dengan kebutuhan,” kata Iwan.

Kesepuluh item kegiatan tersebut sudah dilaksanakan lelang dan bahkan mulai dikerjakan. Sebab target penyelesaian pada tahun ini juga sesuai dengan kontrak kerjasama dengan kontraktor pelaksana.

“Kucuran untuk bandara ini, terbesar ke enam seluruh Indonesia dan ini juga sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan, dimana lima bandara harus selesai pada Agustus 2019, termasuk bandara haji Muhammad Sidik di Muara Teweh,” ujarnya.

Bandara baru ini berada di lahan seluas 180 hektare dengan memiliki panjang landasan 2.250 meter dan lebar landasan pacu sekitar 30 meter. Bandara ini menggantikan Bandara Beringin Muara Teweh yang sudah tidak layak lagi diperluas karena saat ini sudah berada di kawasan pemukiman penduduk.

Baca Juga:Bandara Wamena Siap Didarati Boeing

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner