bakabar.com, BANJARMASIN – Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPS-LB) Bank Kalsel makan tumbal. Tiga orang petinggi bank daerah tersebut dicopot dari jabatan.
Mereka adalah Direktur Bisnis Rudi Syahrinsyah, Direktur Operasional Gusti Agus Permana, dan Komisaris Independen Bank Kalsel, H Zulfadli Gazali, diganti berdasar keputusan RUPS Luar Biasa.
“Itu adalah hasil keputusan rapat para pemegang saham. Kami pun kaget, kalau hasil keputusan RUPS-LB mencopot tiga orang pejabat itu,” kata Agus Sabarrudin Direktur Utama Bank Kalsel, Kamis (28/2).
Baca Juga:Penyaluran Pupuk Subsidi di Kalimantan Selatan Sudah 50 Persen
Dalam keterangannya, Bank Kalsel mengalami kerugian keuntungan bisnis sekitar 35,6 persen.
Di sisi kredit mikro, anjlok sekitar 17 persen dan kredit konsumsif terendah hingga Rp 23,4 miliar.
Meski begitu, Agus menerangkan pencopotan jabatan yang dilakukan pemegang saham tertinggi dalam RUPS Luar Biasa juga sering terjadi di bank -bank lain.
Lantas, apa tujuanya?
Agus mengatakan, penyegaran adalah tujuan. Yang jelas, ujar dia, para pemegang saham punya pertimbangan tersendiri dan tidak bisa diganggu gugat dalam pengambilan keputusan.
“Itu sah-sah saja,” sambung dia.
Berdasarkan penilaian, kata dia, kinerja ketiganya selama ini cukup baik. Namun, semua kembali lagi pada keputusan pemegang saham.
Dia mengatakan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang juga pemegang saham mayoritas meminta agar bank tersebut lebih kompetitif lagi dengan BPD-BPD yang lain.
Sementara, berdasar laporan keuangan per November 2018 aset Bank Kalsel berada pada peringkat 11 dan 15 BPD buku Il atau memiliki modal inti antara Rp 1 triliun sampai kurang dari Rp 5 triliun.
Baca Juga:Sempat Perkasa Tiga Hari, Kini Rupiah Jadi Paling Buruk di Asia
Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz F