bakabar.com, BANJARMASIN – Belasan orang menuntut hakim Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin menghukum mati para pelaku pembunuhan Syarbani (35).
Para keluarga korban pun menggelar unjuk rasa di halaman parkir PN Banjarmasin, Rabu (20/2) siang tadi.
Mereka menuntut keadilan atas kematian warga Jalan Prona IV, Gang Ridha, Kecamatan Banjarmasin Selatan pada Oktober 2018 silam.
Unjuk rasa bertepatan dengan digelarnya sidang perdana terhadap para pelaku pembunuhan oleh PN.
Dimulai dengan orasi di halaman parkir, aksi kemudian mendapat penjagaan ketat polisi.
Sidang pun berjalan mulus, lantaran ruang gerak pedemo hanya bisa sampai di depan ruang sidang.
Massa hanya dapat membentangkan kertas bertuliskan 'Hukuman seberat-beratnya pelaku'.
"Majelis hakim harus menjatuhkan vonis seadil-adilnya, yaitu hukuman mati. Nyawa harus dibayar dengan nyawa," tuntut Sarkawi, paman korban kepada bakabar.com.
Selain itu, Sarkawi berharap jaksa bisa menyeret para pelaku lain dalam insiden berdarah itu.
"Sebenarnya pelaku ada tujuh orang. Tapi polisi hanya menangkap empat pelaku. Tiga pelaku lainnya belum tersentuh secara hukum hingga saat ini. Semoga terdakwa berani bicara,” tambah dia.
Dalam rombongan pedemo, juga terdapat salah seorang korban luka, yakni Halim.
Kepada bakabar.com, korban Halim mengaku sangat dirugikan akibat penganiayaan, terlebih ia harus dirawat serius di RSUD Ulin Banjarmasin pasca kejadian.
"Saya datang ke rumah korban untuk bertamu saja, tiba tiba datang pelaku dan langsung mengamuk," ungkapnya.
Halim dan Syarbani sebelumnya menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang pelaku, Selasa 2 Oktober 2010, sekira pukul 00.15 Wita, di Jalan Prona IV, Gang Ridha RT 35 RW 02 Pemurus Baru, Banjarmasin Selatan.
Syarbani alias Daeng meregang nyawa dalam penanganan medis.
Korban diketahui berprofesi buruh angkut angkut barang di Pasar Lima.
Korban diduga dikeroyok empat orang yang juga berprofesi sebagai tenaga pengangkut barang.
Tak butuh waktu lama, Polisi meringkus empat orang pelaku pembunuhan. Mereka bernama Ahmad (26), Haris (23), Birin (33) dan Imuh (60) yang merupakan pekerja angkut barang di Pasar Lima.
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Fariz Fadhillah