bakabar.com, KANDANGAN – Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad memberikan materi terkait program Pengentasan Kemiskinan kepada para Sarjana Pendamping Desa, Koordinator PKH serta TKSK yang baru saja menerima SK Bupati HSS, Kamis (14/02) di Gedung Kesenian Kandangan.
Dalam arahannya Wabup Syamsuri menyampaikan terkait tugas-tugas yang mesti diemban para Sarjana Pendamping atau Samping Desa, TKSK juga Koordinator PKH yaitu membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan lima tahun ke depan.
Baca Juga:KPU HSS Lakukan Perakitan Kotak Suara di GOR Aluh Indut Kandangan
“Setelah menerima SK, seluruh potensi hendaknya langsung menghadap kepala desa, kemudian bersosialisasi dengan masyarakat sehingga dapat memetakan kondisi dan potensi yang ada di desa sehingga kemudian dapat mengambil langkah-langkah guna menentukan cara dan pola apa saja yang akan diambil guna mengentaskan kemiskinan,” ucapnya.
Wakil Bupati juga mengimbau agar seluruh potensi dapat menjadi orang administrasi lapangan, sehingga dapat bersosialisasi dengan masyarakat secara baik. Lewat Samping, Syamsuri berharap pengentasan kemiskinan akan lebih terstruktur dan komprehensif.
Dalam kegiatan tersebut, setidaknya ada 144 Desa dan 4 Kelurahan yang menjadi sasaran program Samping. Mereka yang disahkan umumnya terdiri dari para putra daerah, dan para orang-orang berpendidikan.
“Para putra daerah untuk mengentaskan kemiskinan menuju Hulu Sungai Selatan Sejahtera Dunia dan Akhirat,” jelas wabup.
Nantinya, Syamsuri berharap kehadiran mereka dapat menjadi solusi di tengah masyarakat terutama mereka yang kurang mampu.
Diwartakan sebelumnya, di bawah duet kepemimpinan Bupati Akhmad Fikry dan Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, HSS bertekad terus memerangi kemiskinan.
Kemiskinan acap kali menjadi bahasan hangat dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangungan atau Musrenbang di HSS.
Di tingkat kecamatan yang dilaksanakan di sebelas kecamatan, Syamsuri Arsyad kerap mengatakan, “Keberhasilan suatu pemerintahan dapat diukur dari seberapa banyak angka kemiskinan yang berhasil dientaskan.”
Pada 2004 silam, angka kemiskinan di Bumi Antaludin mencapai 18 ribu. 11 tahun kemudian, jumlah itu menyusut menjadi 12 ribu-an orang.
“Pada 2015 kami masih di peringkat nomor 3 se-Kalimantan Selatan,” jelas Syamsuri saat bincang ringan dengan bakabar.com, belum lama ini.
Selama lima tahun periode pertama kepemimpinan, dia mengatakan tingkat kemiskinan menurun sebesar 0,49 persen.
Dari 6,29 persen pada 2016 menjadi 5,80 persen di 2017. Jika dibandingkan lima tahun yang lalu atau 2013 silam, angka kemiskinan turun sebesar 6,67 persen dari 6,67 persen.
"Kami targetkan 5 tahun ke depan angka kemiskinan turun menjadi 4 persen," ujarnya.
Garis kemiskinan di HSS berada di Rp 431.296 lebih tinggi dari Kalsel Rp 427.774. Saat ini jumlah penduduk HSS yang berpenghasilan di bawah angka tersebut jumlahnya mencapai 13.447 orang atau 5,80 persen dari jumlah penduduk HSS.
Untuk mengentaskan angka kemiskinan, pihaknya takkan melulu mengandalkan program PKH saja. Terobosan yang akan dicoba tahun ini, yakni meningkatkan partisipasi masyarakat golongan mampu.
Baca Juga:Bupati HSS Kukuhkan 15 Tim UP3
Reporter: Nasrullah
Editor: Fariz Fadhillah