Nasional

Ngeri! Aksi Nekat Bunuh Diri Terjun Bebas dari Atap Gedung Transmart Lampung

apahabar.com, LAMPUNG – Mengerikan. Aksi nekat bunuh diri dari atap Gedung Transmart Lampung setinggi 40 meter…

Featured-Image
Foto-kepo.com

bakabar.com, LAMPUNG – Mengerikan. Aksi nekat bunuh diri dari atap Gedung Transmart Lampung setinggi 40 meter menggemparkan warga di sana.Diketahui, pelaku bernama Tyas Sancana Ramadhan berusia 21 tahun.

Kejadian itu terjadi pada Jumat (22/1) sore WIB. Kronologi aksi nekat Mahasiswa jurusan Geofisika kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) semester enam ini banyak beredar di media.

Warga Jalan Raden Saleh, Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan ini pergi ke Transmart menggunakan sepeda motor Suzuki Satria FU 150 warna hitam merah bernopol BE 4729 VP.

Salah satu saksi Fauziah (40) mengaku sempat melihat korban berada di atas gedung.Warga Tanjung Senang, Bandar Lampung juga menyatakan korban sepertinya sempat dirayu untuk tidak terjun dari atas gedung.

“Ya saya ke sini pas dia sudah di atas. Tapi kayaknya nggak mau (disuruh turun). Kemudian dia lompat,” ucapnya.

Kapolsek Sukarame, Kompol Mulyadi, menerangkan pelaku diketahui sudah berada di atas gedung sekitar pukul 15.30 WIB dan lantas terjun. “Jadi korban lompat dari atas gedung setinggi 40 meter,” tegas Kapolsek.

img

Foto-ig@lampungmoment

Baca Juga:Viral, Dokter 'Cantik' Rupanya Gadungan

Dikutip dari Antara, Dino, salah seorang kerabat menyebut, korban diketahui keluar rumah oleh orang tuanya Jumat sekitar pukul 10:00 WIB untuk izin kuliah. Namun, tidak diketahui lagi korban perginya kemana, sampai pihak keluarga mendapatkan informasi seperti ini.

“Almarhum termasuk orang yang rajin, pintar, dan tidak banyak bicara kepada orang,” terang Dino.

img

KTP Korban Bunuh Diri. Foto-ig@lampungmoment

Lantas, kok bisa korban sampai berada di atas gedung? Vice President Corporate Communications Transmart Carrefour, Satria Hamid juga bingung. Pasalnya tempat itu hanya bisa diakses oleh orang dalam saja.

“Kita pun sedang menyelidiki bagaimana korban ini, kan dia pelaku tunggal, bisa sampai di sana (rooftop). Saya pun sedang mencari keterangan di internal, apakah memang ada pengunjung yang dicurigai. Karena dia (korban) itu kan di area yang bukan (untuk) umum, tapi bisa diakses,” kata Satria dikutip dari tribunnews.

Ia juga menambahkan setiap area di gedung Transmart Lampung berada dalam pengawasan petugas. Polisi pun juga masih berusaha menyelidiki kasus bunuh diri ini dan mencari tahu motif dibalik aksi ini.

Sementara itu, Zaenal (50), warga Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, juga sempat menghalangi korban melompat.

“Saya kebetulan sedang lewat di Jalan Arif Rahman Hakim. Lihat ada orang di atas atap gedung Transmart. Saya langsung berhenti dan parkir di depan Transmart,” ujar Zaenal.

Zaenal berkali-kali melarang korban untuk melompat. Bahkan ia juga lari turun ke halaman dan berencana untuk menangkapnya.

“Saya turun dan lari ke halaman Transmart, mau nangkap. Posisinya dia sudah berdiri dan kakinya sudah setengah dinding,” imbuhnya.

Namun sayang, belum ada lima menit, korban diketahui langsung terjun bebas dari gedung. “Dia (korban) melompat di posisi belakang. Jadi pas jatuh bunyi bruak. Punggung dulu yang jatuh,” kata Zaenal.

Hingga kini, pihak polisi setempat masih menyelidikinya motif pelaku bunuh diri tersebut. Akan tetapi diduga motif pelaku nekat bunuh diri karena asmara.Pasalnya, pelaku disebut sempat cekcok dengan kekasihnya usai nonton bioskop.

“Berantem sama pacarnya. Orang pacarnya juga ada di sana. Mereka habis nonton bioskop,” kata seorang warga yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di rumah duka.

Ia mengatakan, dalam kesehariannya korban juga tidak banyak mempunyai musuh serta tidak mempunyai masalah dengan pihak keluarga.

Sementara itu ayah korban Asnawi tak habis pikir atas ulah anaknya itu. “Saya bingung juga. Tahu setelah dikasih kabar sama orang yang sewa ruko saya,” ungkap Asnawi ayah korban.

Asnawi terakhir bertemu anaknya itu antara sekitar pukul 09.00-10.00 WIB. Tidak ada yang mencurigakan ketika korban pamit. “Biasa aja. Dia pamit mau kuliah. Salaman sama keluarga, lagi kumpul. Mbah, saya kuliah dulu,” pungkas Asnawi.

Baca Juga:Persekusi Jurnalis di Munajat 212 Berlanjut ke Laporan Polisi

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner