bakabar.com, BANJARMASIN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan (DPRD Kalsel) Burhanuddin, mengungkap rencana kunjungan ke luar negeri para anggotanya guna studi kompirasi.
“Kan tidak salah atau mungkin ada baiknya kalau kita belajar pada negara-negara yang memungkinkan untuk kita contoh guna kemajuan banua (daerah) kita,” tutur politikus senior Golkar itu, dikutip Antara.
Burhanuddin belum tahu pasti, kapan dan ke negara mana tujuan studi komparasi tersebut. Hanya, studi komparasi ke luar negeri dilakukan sebelum para wakil rakyat mengakhiri masa periodesasi.
Baca Juga:Tunjangan Diturunkan, Pegawai Administrasi "Serbu" Sekretariat DPRD Kalsel
“Untuk kepastian waktu studi komparasi ke luar negeri itu masih akan kami bicarakan,” sambung legislator asal dapil Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut.
Dia menambahkan, rencana negara tujuan menunggu keputusan masing-masing komisi. Yang jelas sasaran atau materi studi komparasi sesuai pembidangan masing-masing komisi.
"Ada yang ingin sebelum Pemilu, ada juga rekan-rekan yang maunya ke luar negeri selepas pemilu," katanya kepada bakabar.com.
Burhanuddin turut memastikan jika kunker ke luar negeri takkan menyalahi aturan. "DPRD daerah lain juga sudah melakukan kunker ke luar negeri," sebutnya.
Soal ini, Komisi I DPRD Kalsel sudah berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri. Terkait kunker dia berharap banyak manfaat bagi pembangunan di daerah yang akan dibawa pulang.
Ditanya persoalan bahasa, Burhanuddin menjawab akan membawa penerjemah bahasa karena tidak semua wakil rakyat mampu berbahasa inggris.
"Ya, kita akan bawa guide,” jelasnya, Kamis (8/2).
Wakil Ketua Komisi I bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel H Suripno Sumas menambahkan, studi komparasi ke luar negeri sah-sah saja atau tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
“Kita mungkin ketinggalan untuk menimba pengalaman dari negara lain. Sementara beberapa DPRD provinsi lain di Indonesia sudah studi komparasi ke luar negeri,” tutur politikus (PKB) itu, tulis Antara.
Dia mencontohkan DPRD DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan DPRD Sumatera Utara pernah melakukan studi serupa ke luar negeri.
Dari informasi dihimpun, sebanyak 55 anggota DPRD Kalsel akan melakukan kunker ke sejumlah negara. Biaya studi komparasi tersebut akan menghabiskan Rp 3,5 miliar dengan estimasi Rp65 juta tiap orangnya.
Anggaran bersumber dari kas daerah. Itu belum termasuk penerjemah. Untuk staf atau penerjamah diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp 40 juta tiap orangnya.
Baca Juga:Gedung Baru DPRD Kalsel Difungsikan
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah