bakabar.com, BANJARMASIN – Sejumlah sekolah dasar (SD) di Banjarmasin terendam air, jika musim hujan tiba. Fenomena itu, diakui Kadis Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, berulang di tiap tahunnya.
“Iya, benar menyambut musim hujan tiba, SD di Banjarmasin yang paling banyak menjadi korban terendam air,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto pada bakabar.com.
Namun, sambung Totok, pihaknya tidak bisa menyalahkan keadaan. Sebab, sejak adanya SD di tahun 70-an pembangunannya bukan berdasarkan desain (pemerintah), tetapi berdasar dari hibah masyarakat.
Karena tu, menurut Totok, wajar jika kebanyakan bangunan SD di Banjarmasin berada di pelosok gang dan pinggiran lahan rawa, sesuai dengan lahan hibah dari masyarakat.
Baca Juga:Singgah di Banjarmasin, Kenali KRI Fatahillah Fregat Modern Andalan TNI
“Kalau yang berada di pinggiran jalan raya bisa dihitung dengan jari. Sangat sedikit. Kebanyakan di ujung-ujung gang, di pelosok juga di pinggiran lahan rawa. Sehingga, kalau curah air naik ya, jadi korban sekolah SD ini," ungkapnya.
Totok menuturkan, jika terjadi musim hujan dengan intensitas hujan cukup tinggi, maka bisa dipastikan kebanyakan SD -terutama halaman- mengalami becek, bahkan terendam hingga lantai sekolah.
Kendati demikian, lanjut Totok, hal itu bukan hambatan berarti bagai anak-anak di Banjarmasin untuk menuntut ilmu.
“Buktinya meski terendam, proses belajar-mengajar tetap jalan kan, paling-paling upacara (apel) saja yang tidak bisa dilaksanakan,” terangnya.
Menurut sejarahnya, sejak tahun 1970 pembangunan SD Inpers tumbuh di Banjarmasin mengikuti program hibah lahan, maupun bangunan dari masyarakat.
Baca Juga:Lima Ludes di Pelambuan, Kerugian Capai 500 Juta
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini