bakabar.com, BATULICIN – Pencipta lagu Pembatangan terbaring lemah di atas kasur sederhana di rumahnya, Jalan Ahmad Yani, RT 2 Kelurahan Kota Pagatan.
Di sisinya, ada Bupati Tanah Bumbu (Tanbu) H Sudian Noor yang duduk sambil sesekali mencoba mengajak seniman musik Kalsel itu berkomunikasi.
Di sana juga ada Sekda Tanbu, Rooswandi Saleem, Kepala Inspektorat, Ikhsan Budiman, Kades Mattone, Andi S Jaya, sejumlah pejabat Pemkab Tanbu, serta pihak keluarga Fadli Zour.
Mereka yang sedang menjenguk mencoba mengajak Fadli Zour bicara. Bupati Sudian Noor misalnya, menanyakan soal penanganan dokter yang sudah diberikan kepada Fadli Zour yang beberapa hari lalu sempat dirawat di RSUD dr. Andi Abdurrahman Noor karena stroke.
“Penanganannya bagaimana? Dokternya ada?” kata Sudian Noor.
Baca Juga:Kenang Pejuang, Cucu Raja Pagatan Baca Nukilan Sejarah
Sudian Noor juga mengenang sosok Fadli Zour yang tak pernah absen di setiap upacara Peringatan Hari Pahlawan 7 Februari. Antusiasme Fadli Zour terhadap hal-hal yang terkait dengan nasionalisme memang membuat siapa saja kagum kepadanya.
“Saya ingat beliau selalu hadir saat upacara Hari Pahlawan 7 Februari,” kata Sudian Noor, yang dibenarkan oleh Andi S Jaya.
Rooswandi Saleem yang datang belakangan langsung duduk di sebelah Bupati sambil mencoba berkomunikasi dengan Fadli Zour. Fadli Zour tak banyak memberikan respon. Hanya senyuman yang mampu ia berikan.
Namun, ketika Ikhsan Budiman nyeletuk soal “Ketupat Kandangan”, kakek kelahiran 13 Desember 1939 itu langsung tersenyum lebar. Momen itu membuat suasana saat itu makin haru.
Ketupat kandangan memang menjadi makanan favorit Fadli Zour sejak dahulu.
Makanan favoritnya itu ia abadikan dalam lagu berjudul Ketupat Kandangan yang juga sangat populer di Kalsel.
Suasana Peringatan Hari Pahlawan 7 Februari Pagatan, Kamis (7/2/2019) yang awalnya berlangsung semarak langsung berubah haru setelah Bupati Sudian Noor mengunjungi Fadli Zour.
Tak hanya dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Banjar populer, Fadli Zour juga adalah pencipta Mars Tanah Bumbu dan Mars 7 Februari yang lagunya terus dinyanyikan sampai hari ini. Baik oleh para pelajar maupun pegiat seni yang usianya jauh lebih muda.
Seniman Tanbu, Arif Rahman, menyebut karya yang dibuat Fadli Zour memiliki karakter energik dan asyik. Itu bisa dilihat dari beberapa lagu ciptaannya seperti Pembatangan, Mars 7 Februari, atau Ketupat Kandangan.
“Lagu-lagu beliau itu energik dan penuh semangat. Saya dengan beliau itu sudah seperti ayah dan anak. Kita doakan beliau cepat sembuh,” kata Arif Rahman, kepada bakabar.com, Kamis (7/2/2019).
Andi S Jaya mengatakan, karena kondisinya yang lemah, Fadli Zour hanya mampu makan bubur. Kondisi tubuhnya juga jauh lebih lemah daripada sebelumnya. Namun, hal itu juga disebabkan karena faktor usia. Meski begitu, Andi masih berharap Fadli Zour dapat sehat seperti sedia kala.
“Kita doakan semoga beliau kembali sehat,” tukasnya.
Baca Juga: Tiga Tahun Jeblok, Akhirnya Akuntabilitas Kinerja Pemkab Tanbu Dapat Nilai B
Reporter: Puja Mandela
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin