Tak Berkategori

Digoyang Isu Penonaktifan, Akbid Martapura Tetap Rekrut Mahasiswa Baru

apahabar.com, MARTAPURA – Nama Akademi Kebidanan Martapura disebut-sebut masuk dalam daftar ‘bersih-bersih’ Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan…

Featured-Image
Akbid Martapura di bawah Yayasan Korpri di Jalan Perwira No 44 Kota Martapura. Sumber: Foto-Istimewa

bakabar.com, MARTAPURA– Nama Akademi Kebidanan Martapura disebut-sebut masuk dalam daftar 'bersih-bersih' Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Meski begitu, Akbid Martapura yang berlokasi di Jalan Indrasari, Martapura itu tetap bertekad menerima mahasiswa baru.

Kamis (21/2) pagi, bakabar.com kembali menelusuri kebenaran beroperasinya kampus yang sesuai data Kemenristekdikti itu didirikan pada 2002.

Setibanya di kampus, hanya ada seorang satpam kampus yang berjaga di pos samping pagar depan kampus.

Soal isu penutupan atau penonaktifan, satpam itu mengaku belum pernah mendengarnya. "Sampai saat ini kampus masih aktif," tutur dia.

Karena tak ada aktifitas perkuliahan, terlihat suasana yang tidak seperti kebanyakan kampus lainnya alias lengang.

Informasi yang dihimpun Akbid Martapura memiliki 20 mahasiswa, namun hanya 4 mahasiswa saja yang aktif mengikuti perkuliahan.

Staf Tata Usaha Akbid Martapura Yulianti tak berani memastikan apakah benar Akbid Martapura yang masuk dalam daftar 'bersih-bersih' Kemenristekdikti itu di bawah Yayasan Marta Berlian Husada.

Yulianti mengatakan bahwa sampai saat ini Akbid Martapura Marta Berlian Husada masih aktif beroperasi dengan tenaga dosen sebanyak 5 orang.

"Nanti saya bilang dulu sama ketua Yayasan ya. Saya tidak berani untuk klarifikasi, nanti langsung aja ke ketua Yayasan atau direkturnya," kata Yulianti kepada bakabar.com, Kamis (21/2).

Baca Juga: 'Mati Suri', Pemkab Banjar Siap Hidupkan Kembali Akbid Martapura Yayasan Korpri

Yulianti juga mengatakan sampai saat ini Akbid Martapura tetap melakukan penerimaan mahasiswa. Kapan rencana perekrutan mahasiswa kembali dibuka? Dirinya belum bisa memastikan.

"Masih dirundingkan dengan pihak Yayasan dan semua Staf kapan dilaksanakannya penerimaan mahasiswa baru," jelasnya.

Soal isu penutupan atau penonaktifan, dirinya mengaku belum pernah mengetahuinya.

"Yang pastinya saat ini kami masih aktif dan masih beroperasional. Untuk klarifikasi lebih lanjut nanti saya hubungkan sama ketua Yayasan," jelasnya. Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi lanjutan dari pihak yayasan.

Adapun, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebelumnya menggelar aksi 'bersih-bersih' ratusan perguruan tinggi swasta atau PTS.

Mereka yang dianggap pemerintah sulit berkembang dan bermasalah, jadi tumbal. Salah satunya Akbid Martapura.

Baca: Ikut Bermasalah, Kemenristekdikti Tutup Tiga Kampus Swasta di Kalsel

Dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, bakabar.com menemukan kekosongan angka pada peserta didik di tahun ajaran 2018/2019.

Untuk kampus dengan kode PT 114059 itu, tertera angka 0 alias tidak ada dalam kolom jumlah mahasiswa.

Meski tanpa peserta didik, tersedia jumlah dosen tetap sebanyak 6 orang. Perbandingan dosen dengan mahasiswa adalah satu banding 0 (1:0).

Masih dalam portal tersebut, Akbid yang berdiri 2002 silam tercatat memiliki mahasiswa pada tahun ajaran 2017/2018. Totalnya sebanyak 19 mahasiswa. Perbandingan dosen dengan mahasiswanya adalah satu banding 3 (1:3).

Untuk PTS, Menteri Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir menegaskan, perbandingan dosen dengan mahasiswa idealnya adalah satu banding 30 (1:30), untuk mata kuliah eksakta dan satu banding 45 (1:45) untuk sosial.

Untuk PTN, perbandingan dosen dengan mahasiswanya adalah 1:20 untuk eksakta dan 1:30 untuk ilmu sosial.

Kepada bakabar.com, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, Nasrun Syah angkat bicara. Ia turut menyayangkan operasional kampus yang mandek.

Akbid Martapura Yayasan Korpri, kata dia, sempat 'jaya' di masa kepemimpinan Sultan Khairul Saleh.

"Sudah lama sekali, saya sampai lupa kapan terakhir beroperasi," ujar Nasrun Syah.

Selain sepi peminat, alas sengkarut bermula setelah muncul dualisme dalam pengelolaannya. Saling klaim kepengelolaan, antara Yayasan Korpri Banjar dengan Yayasan Marta Berlian Husada terjadi.

"Karena sengketa dua yayasan operasional untuk sementara kami istirahatkan," jelasnya.

Padahal, adanya kampus tersebut kebutuhan akan tenaga kebidanan di Kabupaten Banjar ditarget pemerintah setempat dapat terpenuhi.

Karenanya, pihaknya bertekad menghidupkan kembali Akbid Martapura Yayasan Korpri untuk mencukupi kebutuhan karena selama ini masih mengandalkan tenaga bidan dari luar Banjar.

"Pada prinsipnya Pemkab melalui Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) ada jalan baik membuka kembali karena kebutuhan bidan di desa-desa masih kurang," jelasnya.

Reporter: Reza Rifani
Editor: Fariz Fadhillah

==========================================

Reporter: Reza Rifani
Editor: Fariz Fadhillah

=================================

Dalam pemberitaan berjudul; 'Digoyang Isu Penonaktifan, Akbid Martapura Tetap Rekrut Mahasiswa Baru', 'Mati Suri', Pemkab Banjar Siap Hidupkan Kembali Akbid Martapura', dan 'Ikut Bermasalah, Kemenristekdikti Tutup Tiga Kampus Swasta di Kalsel' terjadi kesalahan pemasangan foto. Foto yang seharusnya terpasang adalah Akbid Martapura di bawah Yayasan Korpri di Jalan Perwira No 44 Kota Martapura, bukan Akbid Martapura di bawah Yayasan Marta Berlian Husada di Jalan Indrasari Martapura. Sebagaimana permohonan Yayasan Marta Berlian Husada, kesalahan telah diperbaiki.



Komentar
Banner
Banner