bakabar.com, BANJARMASIN - Tuan Guru H Muhammad Sya'rani Arif Al Banjari setelah pulang dari Tanah Suci, mengabdikan diri dalam membimbing umat. Mulai menggelar majelis hingga memimpin Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Keistiqomahan beliau dalam mendidik, disaksikan para muridnya. Ketika sakit keras pun, beliau tetap mengajar.
Menurut buku "Ulama Berpengaruh Kalimantan Kalimantan Selatan", Tuan Guru H Anang Sya'rani Arif pulang ke kampung halaman setelah 22 tahun menimba ilmu di Tanah Suci. Beliau pulang tepat di tahun 1952.
Sepulang dari tanah suci itulah, beliau diserahi tongkat estafet kepemimpinan oleh paman yang sekaligus gurunya, Tuan Guru H Kasyful Anwar Al Banjari.
Selain memimpin Pondok Pesantren Darussalam Martapura, ulama ahli hadis itu juga menggelar majelis khusus untuk para guru (ulama) di kediaman beliau, Kampung Melayu.
Guru Anang Sya'rani menjadi rujukan para ulama ketika ada masalah agama yang sulit dipecahkan.
Dari kaca mata para murid beliau, Guru Anang Sya'rani dikenal sebagai ulama yang istiqomah dalam mendidik umat. Dalam keadaan sakit beliau tetap menguapayakan untuk belajar. Bahkan, kerap disaksikan Guru Anang Sya'rani mengajar dalam keadaan berbaring.
Baca Juga: Tuan Guru H M Sya'rani Arif Al Banjari (1), Khalifah Syekh Umar Hamdan
Guru Anang Sya'rani sangat mencintai ilmu dan sangat menyukai orang yang rajin dalam menimba ilmu.
Dikisahkan Abah Guru Sekumpul -KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani- yang tak lain adalah murid dari Guru Anang Sya'rani, beliau sangat memperhatikan murid ketika menuntut ilmu kepadanya.
Kala itu, Abah Guru Sekumpul berjalan kaki dari Keraton Martapura ke kediaman Guru Anang Sya'rani di Kampung Melayu, Martapura. Melihat jauhnya jarak tempuh Abah Guru Sekumpul, Guru Anang Sya'rani pun membelikan sepeda kepada muridnya itu.
Sosok Guru Anang Sya'rani Arif selalu dikenang. Terlebih karena murid-muridnya menjadi ulama di kemudian hari. Hampir semua ulama di bawah kepemimpinannya di Pondok Pesantren Darussalam kala itu menjadi muridnya.
Selain mereka, disebutkan pula KH Mahfuzh Amin (Abah Pengasuh pondok Pesantren Ibnul Amin Pemangkih, Abah Guru Sekumpul -Tuan Guru H Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al banjari, dan Kh Mukhtar HS.
Selain meninggalkan murid, Tuan Guru Anang Sya'rani juga meninggalkan karya. Di antaranya, Kitab Thanwirut Thulab (ilmu yang menguraikan tentang Ushul Hadist)dan Kitab Hidayatuz Zaman (berisi hadits-hadits tentang akhir zaman).
Sebelum wafat, Guru Anang Sya'rani Arif menunjuk Tuan Guru H Salim Ma'ruf sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam sepeninggal beliau.
Guru Anang Sya'rani Wafat pada 14 Jumadil Awwal (1969 M). Jenazah beliau dimakamkan di Kampung Melayu Tengah, Martapura. Di kemudian hari, makam beliau dibuatkan kubah untuk menampung banyaknya peziarah yang datang mendoakan beliau.
Baca Juga:Dishub Siap Tangani Jalur di Haul Tuan Guru Anang Sya'arani Arif
Editor: Muhammad Bulkini