bakabar.com, TANJUNGSELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menargetkan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut lebih baik dibanding 2018.
Secara komulatif tahunan, ekonomi provinsi ke-34 diprediksikan tumbuh berada pada range 5,70 persen sampai 6,10 persen.
“Sesuai perkiraan proyeksi atas penghitungan oleh Bank Indonesia Perwakilan Kaltara,” jelas Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dikutip dalam laman siaran pers Humas Pemprov Kaltara, Selasa (8/1).
Pertumbuhan utama ekonomi di Kaltara, menurutnya, bakal tertopang oleh membaiknya kinerja lapangan usaha industri pengolahan yang bersumber dari komoditas crude palm oil (CPO), seiring dengan kenaikan permintaan yang didukung oleh prospek perbaikan harga di 2019.
Berdasarkan hasil Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2018, perang dagang AS-Tiongkok diperkirakan berdampak pada penurunan aktivitas ekspor-impor kacang kedelai.
Hal tersebut, kata Irianto, akan membuat Tiongkok mencari sumber minyak nabati alternatif sehingga produk sawit Indonesia dapat menjadi pilihan yang tepat.
Baca Juga:Kaltara Siapkan Rumah dan Mobil Dinas bagi Dokter Spesialis
Tak hanya dari CPO kelapa sawit, dari lapangan usaha konstruksi, berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Kaltara juga akan turut menjadi penopang pertumbuhan.
“Akselerasi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah daerah diperkirakan akan tetap tinggi di tahun 2019,” sebutnya.
Beberapa proyek strategis yang bersifat multiyears baik dari pemerintah dan swasta, seperti pembangunan PLTA Kayan Tahap I, Kota Mandiri Tanjung Selor, RSUD Tipe B Tanjung Selor, RS Pertamina dan gedung perkantoran serta jalan paralel perbatasan, akan menopang pertumbuhan lapangan usaha konstruksi.
“Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh lebih tinggi ditopang oleh dimulainya masa Pilpres dan Pileg tahun 2019 yang akan diselenggarakan pada pertengahan tahun 2019,” ujarnya.
Di masa yang akan datang, Gubernur yakin Kaltara bakal melepas ketergantungan pada Sumber Daya Alam (SDA) mineral.
“Tapi harus mengalihkan pandangan pertumbuhan perekonomiannya kepada kegiatan ekspor dan perdagangan,” menurutnya.
Baca Juga:2.500 Unit Rumah Bakal Direhab di Kaltara
Editor: Fariz Fadhillah