Tak Berkategori

Rupiah Perkasa, Harga Pertamax Cs di Kalimantan Selatan Turun

apahabar.com, BANJARMASIN– PT Pertamina (Persero) resmi memberlakukan harga jual baru bahan bakar khusus (BBK) terhitung mulai…

Featured-Image
Ilustrasi SPBU. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN– PT Pertamina (Persero) resmi memberlakukan harga jual baru bahan bakar khusus (BBK) terhitung mulai hari ini, Sabtu 5 Januari 2019.

Penyesuaian harga BBM non subsidi ini seiring turunnya harga rata-rata minyak mentah dunia, serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Penyesuaian akan berlaku di 35 provinsi Indonesia, tak terkecuali Kalimantan Selatan.

Baca Juga:Pertamina Jamin SPBU di Loksado Mengikuti Program Pemerintah

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, penyesuaian harga yang dilakukan telah sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.

"Kami telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama pelanggan setia produk-produk Pertamina," ujar Nicke dikutip dalam laman resmi perseroan tersebut, hari ini.

Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid menambahkan, penyesuaian BBM Non Subsidi tersebut berlaku mulai pukul 00.00 waktu setempat.

img

Infografis. Foto-bakabar.com/Amrullah

Baca Juga:Komisi I Desak SPBU 'Nakal' di Kalimantan Selatan Ditera Ulang

Adapun jenis BBM yang mengalami penyesuaian harga, meliputi Pertalite turun sebesar Rp 150 per liter, Pertamax Rp 200, Pertamax Turbo Rp 250, Dexlite Rp 200, dan Dex Rp 100.

Harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda dipengaruhi oleh perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.

Sebagai gambaran, untuk wilayah Jabodetabek mengalami perubahan dari Rp 7.800 menjadi Rp 7.650 untuk Pertalite, Pertamax Rp 10.400 menjadi Rp 10.200, Pertamax Turbo Rp 12.250 menjadi Rp 12.000, Dexlite Rp 10.500 menjadi Rp 10.300, dan Dex Rp 11.850 menjadi Rp 11.750

Baca Juga:Hiswana Migas Minta SPBU 'Nakal' Tak Disegel

Sedangkan, untuk wilayah Kalimantan Selatan mengalami perubahan dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.850 untuk Pertalite, Pertamax Rp 10.600 menjadi Rp 10.400, Pertamax Turbo dari Rp 12.450 menjadi Rp 12.200, Dexlite Rp 10.700 menjadi Rp 10.500, dan Dex Rp 12.100 menjadi Rp 12.000.

Adapun penurunan serupa juga terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Mas'ud menambahkan, Pertamina akan terus mengevaluasi secara berkala harga BBM tersebut sesuai dengan dinamika harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah di pasar global.

“Kami berharap penyesuaian harga ini dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan produk Pertamina. Sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk BBM berkualitas.”

Baca Juga:Pertamina: Penyalahgunaan BBM Akibatkan Antrian SPBU

Di lain sisi, untuk diketahui nilai tukar rupiah menguat cukup tajam di hadapan dolar AS di perdagangan pasar spot akhir pekan ini. Seperti dilansir CNBC Indonesia, pada Jumat (4/1/2019) pukul 14.02 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.270 di perdagangan pasar spot.

Realisasi rupiah itu lebih tinggi dari asumsi APBN 2018 sebesar Rp 13.400. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia, dilansir oleh ANTARA per 3 Januari 2019 lalu mencapai 67,5 dolar AS per barel atau lebih tinggi dari asumsi 48 dolar AS per Barel.

Baca Juga:Penimbunan Solar Batola, Hiswana Migas Sangkal Tudingan Keterlibatan PihakSPBU

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner