Pemprov Kalsel

PBJ Kalsel Siapkan Rakortek UKPBJ Demi Pemerataan, Regulasi Baru dan Sinergi Daerah

Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdaprov Kalimantan Selatan mulai mematangkan persiapan pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Unit Kerja Pengadaa

Featured-Image
Persiapan Rakortek UKPBJ, HSU jadi tuan rumah. Foto: Diskominfo Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdaprov Kalimantan Selatan mulai mematangkan persiapan pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) tingkat kabupaten/kota.

Kepala Biro PBJ Kalsel, Rahmaddin, memimpin langsung rapat persiapan tersebut di ruang rapat Biro PBJ, Jumat (4/7). Dalam kesempatan itu, ia memastikan

Rakortek tahun ini akan dilangsungkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Agenda tahunan ini bertujuan untuk menyatukan pemahaman, meningkatkan koordinasi, dan memperkuat kapasitas UKPBJ dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Selain itu, Rakortek juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas, profesionalisme, dan transparansi dalam proses pengadaan serta mencapai tujuan pembangunan nasional melalui optimalisasi penggunaan produk dalam negeri.

"Kali ini HSU yang menjado tuan rumah karena memang bergiliran. Tujuannya agar pemerataan untuk memperkuat koordinasi dan transfer pengetahuan antarwilayah," jelas Kepala Biro BPJ Setdaprov Kalsel, Rahmadin, Minggu (6/7).

Rahmaddin menekankan pentingnya kesiapan teknis, mulai dari narasumber, materi pembahasan, hingga agenda diskusi.

"Semoga Rakortek tidak hanya sekadar formalitas, tetapi fokus pada substansi penguatan koordinasi di bidang pengadaan barang/jasa," harapnya.

Dia juga mengingatkan adanya perubahan regulasi yang harus dipahami bersama, salah satunya Peraturan Lembaga Nomor 46 Tahun 2025 yang mengatur batas maksimal nilai pengadaan langsung konstruksi naik dari Rp200 juta menjadi Rp400 juta.

Pegawai diingatkan agar mesti bijak melihat perubahan ini. Jangan sampai ada praktik memecah paket di lapangan hanya untuk mengakali batas nilai.

"Ini peluang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan," tegasnya.

Profesionalisme dan kolaborasi juga sangat penting. Menurutnya, komunikasi antarpihak harus benar-benar berjalan, tidak sekadar lewat grup obrolan, tetapi terwujud melalui diskusi aktif dan evaluasi bersama.

Editor


Komentar
Banner
Banner