Tak Berkategori

Mantan Polisi Terlibat Penyiraman Air Keras Kadiv PAS Kemenkumham Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN- Satu per satu misteri kasus penyiraman air keras terhadap kepala Divisi Permasyarakatan Kemenkumham Kalimantan…

Featured-Image
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalsel, Asep Syarifuddin dalam perawatan intensif tim medis. Foto-apahabar.com/Baha

bakabar.com, BANJARMASIN- Satu per satu misteri kasus penyiraman air keras terhadap kepala Divisi Permasyarakatan Kemenkumham Kalimantan Selatan Asep Syarifuddin terkuak.

Terbaru, tiga orang terduga pelaku penyerangan -menurut penuturan Asep- berhasil ditangkap. Salah seorang di antaranya adalah mantan anggota kepolisian.

img

Kepala Divisi Kemenkumham Kalimantan Asep Syarifuddin ditemui di ruang kerjanya. Foto-bakabar.com/Bahaudin

“Namanya Rahmadi. Dia mantan anggota kepolisian. Kemarin saya sudah ke Polda, menjelaskan informasi ini,” ujar Asep kepada bakabar.com di ruang kerjanya, Rabu (9/1) pagi.

Rahmadi diduga menjadi pesuruh dari penyandang dana sekaligus eksekutor penyerangan air keras ini. Penyandang dana diduga kuat adalah seorang bekas bandar narkotika jenis sabu asal Kaltim.

Asep membenarkan motif penyerangan ini berkaitan dengan jabatannya selama menjadi abdi negara.

Asep sudah memberikan informasi tersebut ke pihak Direktorat Kriminal Umum Polda Kalimantan Selatan.

Langkah tersebut diambil setelah kondisi kesehatannya pulih pasca tujuh kali operasi luka bakar di Rumah Sakit Suaka Insan.

“Menurut keterangan polisi, mereka telah mengamankan 3 orang yang sudah berstatus tersangka,” jelasnya.

“Hanya saja untuk donatur dan eksekutornya masih belum ditemukan,” sambungnya lagi.

Namun Asep lupa apa peran bekas anggota polisi tersebut. Hanya, untuk dua pelaku lain, kata dia, berperan membeli air keras dan mengemudikan motor.

“Satunya lupa saya,” jelas calon Kakanwil Kemenkumham Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepada bakabar.com, Asep memastikan otak utama dalam kasus penyerangan terhadap dirinya belum tertangkap.

“Ya, eksekutor dan donaturnya belum tertangkap. Kabarnya sudah melarikan diri ke Kaltim,” jelasnya lagi.

Polisi, menurut Asep, kesulitan menemukan keberadaan dan bukti penunjang keterlibatan sosok yang diduga berperan sebagai eksekutor dan donatur itu.

“Mereka sudah 10 hari di Kaltim tetapi tidak menemukan bukti maupun pelaku,” jelasnya.

Kala ditemui pagi tadi, penampilan Asep berbanding drastis dari sebelumnya. Sejumlah bekas luka bakar tampak masih jelas di sejumlah bagian wajahnya, dan juga tangannya.

Kumis yang menjadi ciri khasnya hilang. Dalam rentang waktu sebulan belakangan, setidaknya tujuh kali operasi ia jalani.

Untuk itu dia sangat berharap agar kepolisian dapat segera menemukan keberadaan para pelaku demi menjaga kepercayaan publik terhadap aparat kepolisian.

Di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel Mochammad Rifai enggan memberikan jawaban. “Mohon waktunya,” jelasnya kepada bakabar.com.

Reporter: Bahaudin Qusairi/Muhammad RobbyEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner