Tak Berkategori

Bakul Purun Primadona Kementrian Lingkungan Hidup

apahabar.com, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin kembali harus berbangga hati kepada masyarakat yang menggarap pembuatan bakul purun….

Featured-Image
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi bakul purun buatan tangan warga Banjarmasin. Foto-humaspemkobanjarmasin

bakabar.com, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin kembali harus berbangga hati kepada masyarakat yang menggarap pembuatan bakul purun.

Pasalnya dalam acara, 1.000 bakul purun buatan tangan warga Banjarmasin menjadi daya tarik tersendiri Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam penyerahan Adipura di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggalala Wirabakti, Jakarta Pusat.

Baca Juga:Pasar dan Drainase Kandaskan Impian Banjarmasin Raih Adipura Kencana

Posisi bakul purun dalam acara Kementrian Lingkungan Hidup tersebut mengantikan posisi kantong plastik untuk fungsi membawa barang bawaan peserta yang mengisi buku tamu.

“Bakul purun sudah ditetapkan KLHK untuk alternatif mengganti kantong plastik. Kita harus berbangga dan mengapresiasi pengusaha dan pengrajin bakul purun ini,” jelas Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina.

Kebahagiaan ini terlepas dari belenggu penghargaan Adipura kategori kota besar yang empat kali secara berturut turun dalam era kepemimpinan Ibnu Sina-Hermansyah.

Baca Juga:Meriah, Wali Kota dan Pasukan Orange Arak Piala Adipura

Dikatakan Ibnu, pihaknya akan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan bakul purun. Salah satunya UKM yang akan digenjot untuk menggarap lebih banyak lagi tempat bawaan ramah lingkungan tersebut.

Sumber Daya Manusia (SDM) dan kualitas barang jualan itu pun tidak luput dari pantuan mantan anggota DPRD Kalsel ini agar kualitasnya terus terus diperbaiki.

Pasalnya, dari acara KLHK banyak berbagai daerah di Indonesia melirik sekaligus memesan tempat bawaan yang berasal dari pohon ini.”Tiap bulan ada 1.000 bakul purun yang dipesan. Dalam waktu dekat ini ada permintaan dari Bali," terangnya.

Baca Juga:Gagal Raih Adipura Kencana, Ini Komentar Pengamat

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner