bakabar.com, BANJARMASIN - Tuan Guru Zainal Ilmi adalah seorang ulama karismatik di Kalsel. Meski tubuh beliau tidak bungkuk, namun beliau terlihat selalu menunduk. Konon, hal itu terkait dengan beban yang disandang-nya.
Diceritakan dalam riwayat hidup Tuan Guru Zainal Ilmi, Syekh Abdurrahman Shiddiq -Mufti Indra Giri Riau- yang semula bermukim di desa Dalam Pagar, Martapura Kalsel, pamit untuk "hijrah" ke Pekanbaru Riau.
Masyarakat di desa Dalam Pagar yang semula dibawah bimbingan-nya, kebingungan. Pada siapa nanti mereka bertanya dan berkeluh kesah.
Baca Juga:Hindari Tindakan Asusila Malam Tahun Baru, Masjid Raya Sabilal Muhtadin "Tutup Pagar"
Dalam suatu acara, ketika Datu Sapat -akrab Syekh Abdurrahman Shiddiq dikenal kemudian- berpamitan. Beliau ditanya, "Siapa ganti pian (anda)?"
"Nih nah, Anang Ilmi," ujar Datu Sapat, sambil menepuk pundak Tuan Guru Zainal Ilmi.
Mendapat tepukan itu, Tuan Guru Zainal Ilmi tertunduk. Sejak saat itulah, Tuan Guru Zainal Ilmi selalu terlihat menunduk.
KH Ahmad Zuhdiannoor -Ulama karismatik Banjar- dalam majelisnya, pernah mengungkapkan cerita itu. Beliau pun mengomentari cerita tersebut, "Seolah sejak saat itu, beban berat ada di pundak Tuan Guru Zainal Ilmi."
Sementara itu, Tuan Guru Zainal Ilmi di kemudian hari menjadi sosok penting dalam perkembangan Islam di Tanah Banjar. Selain mengajar dan berdakwah, Tuan Guru Zainal Ilmi juga aktif menjadi penasehat keamanan pasca kemerdekaan Republik Indonesia di Kalsel.
Baca Juga:Tajamnya Firasat Guru Husin Ali, Penerbangan Pesawat Ditunda
Di tangan Tuan Guru Zainal Ilmi yang berakhlak lembut, banyak para pemberontak yang bertobat.
Editor: Muhammad Bulkini