Tak Berkategori

Waspada! Banjir Masih Hantui Kota Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Menginjak pekan ketiga bulan ini, hujan seakan tak mau beranjak dari Kota Banjarmasin….

Featured-Image
Hujan deras disertai angin kencang mengakibat sebuah pohon beringin tua tumbang di salah satu ruas jalan utama Banjarmasin, beberapa waktu lalu. Pada gambar terlihat petugas tengah berupaya memindahkan pohon yang menghalangi arus lalu lintas. Foto -apahabar.com/baha

bakabar.com, BANJARMASIN – Menginjak pekan ketiga bulan ini, hujan seakan tak mau beranjak dari Kota Banjarmasin. Hujan kerap kali disertai petir dan angin deras, menambah ekstrem cuaca belakangan waktu ini.

Banjir tak ketinggalan ikut terjadi. Masyarakat diminta waspada guna mengurangi insiden.

Hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan diperkirakan mengalami hujan dengan kriteria menengah: 50-150 mm, dengan peluang hujan di atas 60% termasuk Banjarmasin, berdasar data BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor.

“Kesiagaan jajaran dalam menghadapi bencana seperti banjir dan angin puting beliung di Kota Banjarmasin pun sudah ditingkatkan. Masyarakat diimbau waspada,” terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin M. Hilmi kepada bakabar.com, sore tadi.

Ancaman musibah di Banjarmasin kata Hilmi yang masih menghantui adalah banjir dan angin puting beliung. Untuk peta rawan banjirnya, meliputi Kawasan Banjarmasin Timur, Utara, dan Selatan. Sedangkan bencana puting beliung paling rentan menerjang wilayah Banjarmasin Utara dan Selatan.

Baca Juga:Natal Tahun Baru di Kalsel: Wakapolda Cek Kesiapan Pos Pam Polsek Gambut

"Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut tolong selalu waspada," imbuhnya.

Sepanjang Januari-24 Desember 2018, berdasar catatan BPBD sudah enam kali wilayah Kalsek diterjang Banjir. "Kalau banjir sudah 6 kali terjadi dan sempat menggenang halaman warga walau ketinggiannya 20-30 cm, tidak termasuk membahayakan,” ujarnya.

Sementara, di luar banjir, dia menyebut sudah 70 kali bencana kebakaran, baik hutan, lahan, dan pemukiman terjadi.

Selanjutnya bencana orang tenggelam ada 3 kali kasus, bencana rumah roboh 3 kasus, angin kencang atau puting beliung yang meyebabkan rumah roboh dan pohon tumbang 10 kasus, terakhir bencana abrasi tanah tercatat 1 kasus.

Kata dia jumlah bencana itu tidak menutup kemungkinan bisa bertambah mengingat iklim cuaca sekarang kian tak menentu.

Baca Juga:Tsunami Selat Sunda, Keterlibatan Basarnas Banjarmasin Tunggu Perintah Pusat

Dari jumlah kasus tadi, ada 59 kepala keluarga dan 188 jiwa terdampak bencana. Secara keseluruhan total angka kerugiannya mencapai Rp12.703.000.000,-

BPBD juga mencatat, intensitas bencana tertinggi berada di Kecamatan Banjarmasin Utara dengan 27 kasus, disusul Banjarmasin Tengah 17 kasus, Banjarmasin Timur 10 kasus, Banjarmasin Selatan 9 kasus, dan paling sedikit Banjarmasin Barat 7 kasus.

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz



Komentar
Banner
Banner