bakabar.com, BANJARMASIN - Menghindari adanya kelangkaan liquefied petroleum gas (LPG) di Kalimantan Selatan, sebetulnya Pertamina sudah menambah pasokan gas berukuran 3 kg sebanyak 97.440 tabung.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan, Birhasani, ketika bakabar.com menanyakan tentang pasokan LPG 3 kg jelang tahun baru ini, pada Kamis (27/12) siang.
Jumlah itu terang Birhasani berdasarkan permintaan pihaknya melalui surat Dinas Perdagangan Nomor 510/671/Dari/Disdag terkait Ketersediaan dan Stabilitasasi Harga BBM dan gas LPG yang ditujukan kepada PT Pertamina dan Hiswana Migas.
“Alhamdulillah PT Pertamina merespon surat yang kami kirim tanggal 26 November dulu. Mereka menambahkan alokasi LPG 3 Kg pada 62 agen di Kalsel,” ucap Birhasani.
Ia menjelaskan bahwa penambahan 62 agen tersebut mempunyai total alokasi sebanyak 97.440 tabung elpiji 3 Kg.
Khusus ibu kota Banjarmasin totalnya 20.160 tabung. Sementara kota Banjarbaru 6.160 tabung, kemudian Kabupaten Banjar 12.820 tabung, Batola 7.250 tabung, Tapin 4.480 tabung, HSS 6.710 tabung, HST 7.220 tabung, HSU 5.600 tabung, Balangan 2.240, Tabalong 5.040.
Lantas untuk daerah pesisir Kalsel seperti kabupaten Tala telah didistribusikan sebanyak 7.280 tabung, Tanbu 4.480 tabung dan Kotabaru sebanyak 6.720 tabung.
“Jadi dari penambahan tabung gas LPG itu bisa membuat warga tenang dan tidak was-was pada kelangkaan,” harapnya.
Bahkan jelas Birhasani dalam menjaga ketersediaan lebih terjamin, pihaknya terus melakukan pengawasan intensif, agar LPG 3 kg tepat sasaran bagi masyarakat miskin atau pra sejahtera.
Sedangkan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji bersubsidi ini, pihaknya pula tidak tinggal diam menghadapi fenomena tersebut.
Namun, fakta di lapangan mengenai kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah daerah Kalsel masih sering terjadi.
Pantauan media ini, warga tampak menyemuti pangkalan LPG 3 KG Yulina Kartoyo, Jalan Rantauan Darat RT 8 Kecamatan Banjarmasin Selatan, sejak Kamis (27/12) pagi.
Umumnya warga mengaku kesulitan mendapatkan tabung 'melon' 3 Kg selama sepekan belakangan ini, lantas memilih 'menyerbu' pangkalan kala salah satu truk pengangkut gas memasuki halaman pangkalan.
Mereka sebelumnya sudah mengantri dan memilih untuk menunggu truk pengangkut elpiji, karena takut kehabisan stok lagi seperti yang sudah-sudah.
"Udah susah didapat, harganya pun sekarang selangit mas. Makanya saya antri dari pagi di sini," ujar Acil Maryam, warga setempat kepada bakabar.com di lokasi antrian.
Reporter: Bahaudin Qusairi/Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
