Tak Berkategori

Miris Lihat Pola Kerja Petani Banjar, Menteri Pertanian: Kapan Majunya

apahabar.com, BANJARBARU –  Menteri Pertanian Republik Indoensia (RI), Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman M.P menyoroti cara…

Featured-Image
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman M.P saat rapat Koordinasi Selamatkan Rawa Sejahtrakan Petani (serasi) di Ruang Rapat H. Abrani Sulaiman, Banjarbaru Selasa (18/12) siang. apahabar.com/M. Reza Rifani

bakabar.com, BANJARBARU – Menteri Pertanian Republik Indoensia (RI), Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman M.P menyoroti cara kerja petani Kabupaten Banjar.

Menurutnya pola kerja petani harus dirubah, yang awalnya pergi ke sawah pukul 08.00 Wita pagi, lalu pulang pukul 12.00 Wita.

Hal itu ia sampaikan saat rapat koordinasi Selamatkan Rawa Sejahtrakan Petani (Serasi), di ruang rapat H. Abrani Sulaiman, Banjarbaru Selasa (18/12) siang.

"Saya mengharapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holticultura Kabupaten Banjar merubah pola kebiasaan petani di Kabupaten Banjar. Karena setelah saya telusuri, saya bertanya-tanya kepada petani di Kabupaten Banjar, mereka berangkat dari rumah berjalan kaki mulai pukul 8 pagi, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dan pulang ke rumah sekitar pukul 12. Jika kebiasaan ini terus terjadi kapan pertanian di Kabupaten Banjar akan maju,” ujar Mentan RI, Andi Amran Sulaiman.

Ia menyebutkan di luar Kalimantan para petani pergi ke sawah dari pukul 6 pagi, lalu pulang pukul 6 sore. "Jadi pergi dan pulang tak terkena panas matahari," sebutnya.

Amran pun berharap pemerintah Kabupaten Banjar harus merubah pemikiran di masyarakat bahwa petani itu orang miskin.

"Jika petani Kabupaten Banjar ingin kaya dan sejahtera. Maka harus memaksimalkan hasil pertaniannya minimal panen 2 kali setahun bahkan 3 jika bisa. Jika para petani hanya mengharapkan hasil panen yang sekali setahun dengan hasil sekitar 2 ton, mana mungkin bisa kaya," pungkasnya.

Sebelumnya Andi bersama rombongan meninjau kawasan pilot project optimalisasi lahan rawa program Selamatkan Rasa Sejahterakan Petani (Serasi), persawahan Desa Tajaulandung Kecamatan Sungaitabut Kabupaten Banjar, pada pagi hari.

Pada tahap awal ada 60 unit eksavator yang akan difungsikan di Desa Tajaulandung ini. Nantinya akan ditambah lagi peralatan lainnya untuk meningkatkan produksi petani.

Tetapi perlu diingat, alat ini merupakan milik Pemerintah Provinsi Kalsel, sedangkan untuk operasionalnya sharing dengan kabupaten seperti pembelian BBM dan gaji operator.

Kalsel bersama Sumatera Selatan dipilih menjadi proyek strategis pertanian, mewujudkan mimpi besar sebagai penopang pangan, mengingat kedua provinsi itu memiliki potensi yang besar.

Dengan adanya peralatan untuk mendukung produksi pertanian, sistem pertanian menjadi semakin modern, mulai dari tanam menggunakan alat hingga menjadi beras pun dengan alat.

Baca Juga:Penimbunan Solar Batola, Hiswana Migas Sangkal Tudingan Keterlibatan Pihak SPBU

Menunggu masa panen biasanya 25 hari, kini dengan adanya peralatan yang canggih hanya menunggu tiga jam maka sudah bisa panen, sehingga tidak ada lagi masa paceklik di Indonesia, terutama pada November- Desember.

Pada kunjungan Menteri Pertanian itu, turut hadir Bupati Banjar, H Khalilurrahman, Asisten Bidang Pembangunan Pemprov Kalsel, Hermansyah, Danrem 101/Ant, Kolonel Inf Syaiful Rahman, Aster Kasad, Mayjend TNI Soepartodi, Dandim 1006/Mtp Letkol M Ghoffar Ngismangil.

Reporter : Reza Rifani
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner