bakabar.com, BANJARMASIN– Penyelidikan kasus penyerangan air keras terhadap Kepala Divisi Permasyarakatan Kemenkumham Kalsel Asep Syarifudin (57) seolah jalan di tempat.
Memasuki pekan kedua sejak peristiwa terjadi pada Selasa (20/11) silam, penyidik Polda Kalsel belum mampu mengungkap siapa dalang alias mastermind di balik kasus tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel, Ferdinand Siagian memastikan pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya data dan informasi yang dibutuhkan ke penyidik.
“Kita sepenuhnya menyerahkan kepada pihak penyidik kepolisian dan semoga dapat menemui titik terang,” terangnya, siang tadi, Rabu (5/12).
Ferdinand memaklumi kesulitan yang dialami penyidik kepolisan dalam mengungkapkan nama tersangka. “Contohnya kasus Novel Baswedan, jadi kita serahkan sepenuhnya kepada kepolisian,” katanya.
Sementara, dari informasi yang berkembang, motif penyiraman air keras diduga kuat berkaitan erat dengan jabatan Asep di lembaga yang konsern mengurusi urusan hukum dan hak asasi manusia itu.
Soal ini, Ferdinand tidak membenarkan. Ia tidak pula membantahnya. Iamengaku tidak akan menutupi-nutupi identitas pelaku penyiraman air keras Kepala Divisi Permasyarakatannya, meski pelaku berasal dari internal Kanwil Kemenkumham.
“Apabila ada tersangkanya di dalam (Kanwil KemenkumHam), maka kita tetap jalankan regulasi sesuai Undang Undang,” terangnya.
Di lingkup Kemenkumham Kalsel, sosok Asep dikenal sangat baik dan murah senyum. Apalagi di mata keluarga. Sebagai bapak rumah tangga, asep menjadi teladan. Ia sangat sayang kepada istri dan anak anaknya, sebagaimana umumnya seorang bapak.
Dari situ, rekan-rekan Asep ragu jika ada orang yang memendam emosi kepada Asep hingga nekat menyiramkan air keras.
Adapun, kronologis penyiraman bermula kala Asep selesai makan di rumah makan capung. Sekira pukul 19.30 malam, Asep didatangi orang yang tidak dikenal (OTK) yang dikira tukang parkir.
Saat hendak membayar, saat itulah pelaku menyiramkan air keras ke wajah Asep. Pelaku melarikan diri. Sedangkan Asep mengalami luka bakar di sebagian muka di bawah mata dan dada. Tak berselang lama Asep dilarikan ke Rumah Sakit Insan.
Akibat penyiraman air keras, wajah Asep terbakar. Kepala Divisi Permasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalsel itu telah menjalani operasi rekonstruksi bedah plastik sebanyak 3 kali. Pantauan media ini, kondisi luka bakar yang menimpa Asep sudah mencapai kondisi rawan bahaya.
Anggota DPR RI asal Kalimantan Selatan, Aditya Mufti Arifin sebelumnya menyesalkan terjadinya kasus ini. Ia ingin kasus penyiraman air keras yang menimpa Asep oleh ditangani serius oleh polisi.
Baca juga: Disiram Air Keras, Asep Diganjar Kenaikan Pangkat
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel, AKBP M Rifai sebelumnya sudah mengungkapkan pihaknya masih mengumpulkan alat bukti pendukung untuk memasukan pelaku kejeruji besi.
Namun, harus berdasarkan saksi dan bukti yang ada, pihaknya juga mengarah kepada satu nama saja. “Kita sudah membentuk tim gabungan untuk kasus ini,” tuturnya.
Ia juga sangat menyesalkan adapun dari pengumpulan alat bukti berupa CCTV tidak bisa digunakan untuk menangkap pelaku.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah