bakabar.com, TARAKAN – Neraca perdagangan Kaltara yang surplus umumnya ditopang oleh kenaikan ekspor non migas. India menjadi negara tujuan ekspor terbesar beragam komoditas dari Kaltara.
Berdasarkan negara tujuan, BPS mencatat, ekspor non migas pada Oktober 2018 adalah India yang mencapai USD 30,19 juta, lalu Taiwan (USD 11,92 juta), Jepang (USD 11,65 juta), dan Korea (USD 10,56 juta).
"Peranan keempat negara tersebut dalam ekspor Provinsi Kaltara mencapai 65,67 persen terhadap total ekspor pada Oktober 2018," ungkap Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dikutip dalam laman resmi.
Persentase kenaikan terbesar ekspor non migas Oktober 2018 jika dibandingkan dengan September 2018 terjadi ke India sebesar 157,87 persen, yaitu dari USD 11,71 juta menjadi USD 30,19 juta.
Sedangkan persentase penurunan terbesar terjadi ke Filipina sebesar 86,55 persen, yaitu dari USD 14,32 juta menjadi USD 1,93 juta.
Dari sektor impornya, pada Oktober 2018, BPS mencatat mencapai USD 0,81 juta atau mengalami penurunan sebesar 96,49 persen dibandingkan dengan impor September 2018.
Begitu pula bila dibandingkan dengan Oktober 2017, maka nilai impor Oktober 2018 mengalami penurunan sebesar 85,06 persen.
"Nilai impor Oktober 2018 berupa komoditi barang migas mencapai USD 0,04 juta, sedangkan komoditi barang non migas mencapai USD 0,77 juta," beber Gubernur.
Secara kumulatif nilai impor periode Januari hingga Oktober 2018 mencapai USD 70,96 juta, atau mengalami kenaikan sebesar 260,32 persen dibanding periode yang sama di 2017.
Editor: Fariz Fadhillah