bakabar.com, BANJARBARU - Terlepas wacana pembangunan rel kereta api dari Banjarmasin hingga Tanjung, Pemprov Kalsel berencana membangun skytrain alias kereta layang.
Pembangunan rel kereta layang itu memakan biaya sampai dengan Rp15 triliun. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariadi Noor mengungkapkan telah mendapat tawaran dari investor dubai.
"Pembangunan kereta layang ini nantinya akan dibiayai oleh investor sepenuhnya. Kami sudah melakukan beberapa ekspose bersama," ujarnya, Jumat (14/4).
Baca Juga: Bukan Kereta Layang, Skylift Kalsel Bakal Pertama di Indonesia!
Baca Juga: KPK: Korupsi Proyek Jalur Kereta Api Bahayakan Keselamatan Masyarakat
Dijelaskan, kereta layang yang akan dibangun ini menggunakan kabel udara. Jika realisasi terlaksana, maka kereta itu diklaim akan menjadi satu-satunya di Kalimantan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Adapun rencana rutenya dari Banjarmasin, Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru hingga Martapura.
“Rute sepanjang 40 kilometer, kalau hitungan kasar, biayanya sekitar 25 ribu US Dolar per kilometer," ujar Ariadi.
Baca Juga: Menelisik Kejanggalan Ganti Rugi Lahan Warga di IKN
Biaya tersebut sama dengan pembangunan kereta api konvensional di darat. hal itu karena pembangunan kereta konvensional harus melakukan pembebasan lahan.
Pembangunan kereta layang ini diakui Ariadi, bukan pemprov yang mengajukan permohonan, melainkan tawaran dari pihak investor.