Kalsel

WhatsApp Anggota DPRD Kalsel Diretas, Pelaku Mengirim Pesan Butuh Uang

apahabar.com, BANJARMASIN – Modus penipuan menggunakan media telepon seluler, masih saja terjadi di Kalimantan Selatan. Terbaru,…

Featured-Image
Anggota DPRD Kalsel, Rosehan NB. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Modus penipuan menggunakan media telepon seluler, masih saja terjadi di Kalimantan Selatan.

Terbaru, mantan wakil gubernur Kalsel, Muhammad Rosehan Noor Bahri, menjadi sasaran hacker tersebut.

“Kejadiannya diawali pesan masuk dari orang tidak dikenal. Dia mengaku berasal dari Bandung,” ungkap Rosehan, kepada bakabar.com, Kamis (7/1) sore.

Kemudian orang tersebut meminta kode verifikasi yang sebelumnya masuk melalui SMS. Pelaku menjelaskan bahwa nomor verifikasi itu merupakan kode pembayaran di salah satu toko ritel modern.

“Tulisan yang dikirim melalui SMS itu menggunakan Bahasa Thailand. Akan tetapi juga terdapat angka-angka,” beber Rosehan.

Oleh karena dimintai tolong, Rosehan pun langsung percaya. Selanjutnya anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengirimkan isi SMS ke WhatsApp bersangkutan.

Berselang lima menit kemudian, Rosehan menerima telepon. Namun secara tiba-tiba, aplikasi WhatsApp di ponselnya langsung mati.

“Bahkan aplikasi itu tidak bisa digunakan selama kurang lebih 6 jam 50 menit,” tambah Rosehan.

Tanpa pikir panjang, Rosehan langsung melaporkan masalah tersebut kepada Telkomsel dan WhatsApp.

“WhatsApp sempat memberikan informasi, tapi caranya terlalu panjang. Akhirnya saya harus membuat ulang akun dan diberi tenggat waktu 10 jam,” jelas Rosehan.

“Sekarang kode verifikasi itu sudah diberi WhatsApp dan semuanya sudah kembali seperti biasa,” sambungnya.

Ternyata selama tidak bisa digunakan, nomor WhatsApp tersebut digunakan pelaku untuk menghubungi beberapa kolega Rosehan.

Lantas mengatasnamakan Rosehan, si peretas berusaha meminjam uang dengan berbagai alasan keperluan. Beruntung mereka yang dihubungi, tidak memenuhi permintaan si peretas.

“Banyak rekan-rekan yang memberitahu bahwa nomor tersebut meminta pulsa dan uang. Namun mereka tak percaya,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner