bakabar.com, JAKARTA - Kasus pencurian barang berharga pengendara roda empat atau mobil dengan modus pecah ban atau ban bocor, kerap kali digunakan oleh para pelaku kriminal di jalan.
Mereka akan mengincar barang berharga yang dapat digasak dengan mudah, di kala pengemudi lengah dan memperhatikan ban yang sedang 'bocor', karena disengaja oleh komplotan mereka.
Lalu, bagaimanakah cara agar para pengendara mobil terhindar dari para kriminal tersebut?
Pakar Keselamatan dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sonny Susmana menyebut banyak kebiasaan dari pengemudi mobil, yang harus diubah demi keselamatannya.
"Banyak sekali habit (kebiasaan) yang harus diubah dari para pengemudi," ujar Sonny saat dihubungi bakabar.com, Jumat (7/7).
Menurutnya, pengemudi harus mengenali kondisi mencurigakan dari kendaraannya, dan mengendalikannya sebaik mungkin, sehingga tidak membuat panik.
"Jadi tetap jalankan kendaraan ke area yang ramai, dan putuskan berhenti di tempat yang bisa memberikan rasa aman. Contohya seperti kantor-kantor pemerintahan, kantor polisi, pemadam kebakaran, dan sebagainya," ungkapnya.
Selain itu, ia menyarankan agar pengemudi mobil tidak berjalan di jalanan yang sepi, atau kondisi gelap. Kalaupun terpaksa, sebisa mungkin pengendara mobil tidak berkendara sendirian (solo riding).
Hal itu tentunya menyebabkan pengendara menjadi 'sasaran empuk' bagi pelaku kriminal dengan modus pecah ban.
Terakhir, menurutnya pengemudi juga bertanggung jawab atas adanya kesempatan yang 'mengundang' pelaku kejahatan. Dengan tidak memperlihatkan isi kendaraan, kita sudah membantu untuk menyelamatkan diri sendiri.
"Tidak memperlihatkan barang-barang di dalam kabin, yang bisa memancing kejahatan," pungkasnya.