Hot Borneo

Waspada Hepatitis Misterius, Dinkes HSS Siaga

apahabar.com, KANDANGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mulai memantau Puskesmas maupun rumah…

Featured-Image
Salah satu Puskesmas yang dipantau secara intensif oleh Dinas Kesehatan HSS mewaspadai virus hepatitis misterius. Foto-apahabar.com/Nuha

bakabar.com, KANDANGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mulai memantau Puskesmas maupun rumah sakit secara intensif untuk mengantisipasi masuknya penyakit hepatitis akut.

Penyakit ini diketahui banyak menyerang anak-anak dengan rentang usia mulai dari 11 bulan sampai 5 tahun.

Untungnya, kasus hepatitis misterius belum ada di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal itu seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin, beberapa waktu lalu.

Namun, pemerintah provinsi sudah mulai meningkatkan kewaspadaan melalui surat edaran untuk membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program hingga lintas sektor.

Sementara itu, untuk kasus hepatitis misterius di wilayah Kabupaten HSS juga belum ditemukan adanya indikasi tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan HSS, Daru Priyanto, menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada kasus hepatitis misterius di HSS.

“Belum ada, mudah-mudahan penyakit ini tidak sampai ke wilayah kita (Kabupaten HSS). Jika ada, kita tanggulangi bersama,” kata Daru Priyanto.

Pihaknya juga tengah mengantisipasi penyakit dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti wajib memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, hindari mengkonsumsi makanan yang belum dimasak atau kalau memang harus makan mentah harus dicuci sampai bersih.

Selanjutnya, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta untuk anak-anak sementara hindari dulu bermain bersama seperti permainan mandi bola.

Kemudian, Dinas Kesehatan HSS melakukan pemantauan pasien yang datang ke Puskesmas atau rumah sakit apakah ada gejala ke arah hepatitis misterius.

“Kami turut melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat terkait hepatitis misterius,” lanjutnya.

Berdasarkan data dinas kesehatan setempat, kasus virus hepatitis B diketahui sebanyak 67 orang pada tahun 2021 dengan rincian masing-masing Puskesmas yaitu Kandangan 2 orang, Jambu Hilir 7 orang, Gambah 1, Bayanan 3, Baruh Jaya 1, Bajayau 3 orang, Nagara 10 orang, Pasungkan 16 orang.

Puskesmas Simpur 1 orang, Wasah 1 orang, Sungai Raya 2, Batang Kulur 4 orang, Padang Batung 3 orang, Kaliring 2 orang, Angkinang 2, Bamban 1, Kalumpang 2 orang, Malinau 2 orang, serta luar wilayah 4 orang.

Sedangkan kasus hepatitis B untuk 2022 sebanyak 17 orang meliputi Puskesmas Jambu Hilir 1 orang, Bayanan 1 orang, Sungai Pinang 1, Simpur 1 Wasah, Sungai Raya 2, Batang Kulur 1 Padang Batung 2 orang, Angkinang 1, Bamban 1 orang, dan luar wilayah 6 orang.Semua pengidap virus hepatitis B merupakan ibu hamil, dan untuk anak-anak belum ditemukan kasus serupa di Kabupaten HSS.



Komentar
Banner
Banner