Kalsel

Waspada Gelombang Besar Covid-19, DPW PSI Kalsel: Perketat Pengawasan Masyarakat

apahabar.com, BANJARMASIN – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel menyoroti kasus populasi Covid-19 yang kian mengkhawatirkan,…

Featured-Image
Ketua DPW PSI Kalsel bersama Ketua Umum PSI Giring Ganesha. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalsel menyoroti kasus populasi Covid-19 yang kian mengkhawatirkan, cenderung tidak ada tanda melandai, ataupun menurun.

Mengutip analisa yang disampaikan oleh anggota Tim Pakar ULM Percepatan Penanganan Covid-19, kasus di Kalsel meningkat dalam 2 bulan terakhir, berdasarkan data 14 Maret 2021. Jumlahnya sudah mencapai 2.241 kasus, kenaikan ini dua kali lipat dari Januari 2021 hanya 1.128 kasus.

Khusus data Rabu 5 Mei 2021 yang terkontaminasi dan positif sebanyak 33.256 orang, kematian hampir 1.000 orang, yakni 958 orang. Kendati yang sembuh sampai saat ini berjumlah 30.492 orang.

"Meminta dengan sangat kepada Pemerintah Provinsi, seluruh Pemkot dan Pemkab, serta Gugus Covid-19 di Kalsel untuk terus memperketat pengawasan kepada masyarakat," ujar Ketua DPW PSI Kalsel, Ananta Agung Junaedy.

Ia juga berkeinginan untuk tidak mengulang angka besar kematian di Kalsel. Menurutnya keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama.

"Keputusan pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo untuk melakukan pelarangan mudik tidak saja dinilai tepat tapi juga merupakan keputusan politik yang paling strategis untuk menekan angka penyebaran virus yang terus meningkat," tekannya.

Untuk itulah, ia meminta semua pihak bekerjasama sama dengan baik, organisasi, seluruh partai politik, juga lembaga-lembaga formal dan nonformal.

Komunikasi juga tidak harus berhenti memperingatkan dan mengimbau bahaya adanya gelombang Covid-19.

Serta varian Covid yang terus menyebar tanpa terlihat di Kalsel mempercepat vaksinasi untuk masyarakat agar aktivitas ekonomi dan kebijakan publik kembali normal.

Atas itulah, ia mengharapkan kembali tumbuh meskipun berangsur perlahan dalam tahap pemulihan ini.

Pemprov tidak boleh lengah sedikitpun sampai keadaan kembali membaik seperti sediakala. Kalau harus memilih, lebih baik pemerintah dinilai cerewet daripada angka kematian terus meningkat. "Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," katanya.

Pihaknya juga ingin untuk memperbaiki situasi sekarang. Ia berpikir bahwa tidak ada jalan lain selain membuka kembali lembaran data yang lalu.

Pihaknya telah menemukan angka kenaikan kasus yang signifikan selalu terlihat ketika libur panjang usai. Misalnya seperti libur Hari Raya Idul 2020, Natal dan Tahun Baru, variasi angka kenaikkannya antara 46% sampai 75%.

Diantaranya angka kasus positifnya 70% sampai 100%.

"Ini angka yang sangat tinggi sekali, sementara jumlah yang sudah divaksinasi masih ternilai sedikit, yakni 12 juta lebih dari target pemerintah sebesar 40 juta lebih pada vaksinasi pertama ini", tegas Edy.

Adapun hampir semua provinsi di Indonesia rata-rata kasus harian mulai menurun tetapi tidak di Kalimantan Selatan, justru meningkat signifikan, yang lebih mengejutkan adanya varian dari virus Covid-19 yang berasal India terdeteksi di 3 (Tiga) Provinsi di Indonesia, salah satunya di Kalimantan Selatan.

Virus varian ini sangat cepat menular dan telah menghantam India yang berpenduduk hampir 1,4 miliar ke tahap yang sangat mengkhawatirkan tanpa terlihat sedikitpun adanya akhir krisis kematian sampai saat ini, pihak krematorium sudah kewalahan mengatasi dampak wabah ini.

Yang lebih mengerikan angka terdeteksi positif harian mencapai 400.000 kasus/hari, tanggal 4 Mei 2021 India mencatat sudah melampaui 20 juta kasus dengan penduduk 1,4 miliar, merenggut 220.000 korban kematian. Sementara di Indonesia berjumlah kurang lebih 267 Juta jiwa, terdapat 1,6 Juta positif Covid-19, ini angka yang sangat mengerikan.



Komentar
Banner
Banner