bakabar.com, BANJARBARU - Hotspot atau titik panas terus bermunculan menujuk puncak kemarau tahun ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melihat ada 200 titik panas yang berpotensi menyulut kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya karhulta di daerah ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel membuat strategi pemadaman bersama LO BNPB, Selasa (3/9) pagi.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin mengungkapkan, titik panas di beberapa wilayah sudah menunjukkan angka peningkatan drastis.
Beberapa daerah mengaku kewalahan dengan ulah api. Bahkan beberapa kabupaten mengirim surat khusus untuk permintaan boombing.
” Hari ini kita akan boombing di wilayah Tapin, Jejangkit dan seputaran Bandara,” ujar pria yang akrab disapa Ujud ini.
Sementara itu, staf ahli Raperda Karhutla Fahrianoor mengaku senang bisa memantau titik panas karhutla dengan heli patroli.
“Dari pengalaman kami saat terbang pilotnya handal dan cekatan, safety dan manuver helikopter sangat dinamis bahkan sampai ke titik pengamatan 600 dan 500 ft,” ujar lulusan S3 ini.
Ditambah lagi helikopter patroli yang ditumpangi merupakan pabrikan Amerika Serikat tahun 2018. Sehingga dinilai sangat taktis untuk pemantauan.
Dari hasil pemantauan, Fahrianoor mengungkapkan, memang sangat banyak titik api yang tersebar di kabupaten/kota.
“Titik paling parah adalah ketika kami terbang berada di zona pekat di altitude 800 ft yang kemudian harus naik ke 100 ft, titik panas (api) baik yang masih menyala maupun asap masih mengumpul cukup relatif banyak tersebar,” paparnya
Perlu diketahui pada pelaksanaan pemantauan titik panas juga disertai pelaksanaan pemadaman api oleh heli water boombing yang bekerja full shift.
Baca Juga: Sambut Pemindahan Ibu Kota, Ratusan Tukang di Batola Disertifikasi
Baca Juga: Panjat Pohon Alpukat, Kakek di Banjarbaru Tewas Misterius
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Syarif